Kimia Golongan B (Sifat Kimia, Kegunaan, dll)

GOLONGAN I B

Sifat-sifat umum dari golongan I B adalah sebagai berikut :

Mempunyai titik leleh dan didih yang relatif tinggi.

Paramagnetik (dapat ketarik oleh magnet).

Jika berikatan membentuk senyawa2 berwarna nan rupawan.

Punya biloks (bilangan oksidasi) lebih dari satu.

Dapat membentuk ion kompleks

Berdaya katalitik, beberapa unsur dalam golongan ini digunakan sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun metabolisme.

 

  1. 1.      TEMBAGA ( Cu )

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.

Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite.

Sifat-sifat tembaga adalah Kuat dan Ulet,Dapat ditempa, Tahan Korosi, Penghantar listrik dan panas yang baik dan  Logam yang kurang aktif.Bijih tembaga yang terpenting adalah berupa sulfida sperti kalkosit dan kalkopirit.

 Tembaga banyak digunakan dalam Industri elektrik  dan lain-lainnya .

 

  1. 2.     PERAK  ( Ag )

Perak telah dikenal sejak  zaman purba kala.Perak  adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi  lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis.

Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan,dan  Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam .

 

  1. 3.     EMAS ( Au )

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au  (bahasa Latin: ‘aurum) dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi  yang lembek, mengkilap, kuning, dan  berat.

 Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000oC. Sifat fisik emas sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik.

Di alam sumber emas terbesar adalah pada inti bumi, karena kandungan inti bumi adalah 100% besi, dengan sedikit unsur-unsur ringan, seperti belerang, silikon dan oksigen.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:

 Endapan primer

Endapan plaser

Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Sehingga emas dapat diambil dari mineral pengikatnya melalui amalgamasi (Hg) atau dengan menggunakan larutan sianida (biasanya NaCN) dengan karbon aktif. Di antara kedua metode ini, metode amalgamasi paling mudah dilakukan dan dengan biaya relatif rendah. Hanya dengan modal air raksa dan alat pembakar, emas dengan mudah dapat diambil dari pengikatnya. Metode ini umumnya dipakai oleh penduduk lokal untuk mengambil emas dari batuan pembawanya.

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

 

Isotop Emas ( Au )

Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak. Emas memiliki 18 isotop; 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalate diberikan melalui lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis.

 

 

GOLONGAN II B

  1. 1.     ZINK (Zn)

 

Sifat kimia
Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan dengan struktur kristal heksagonal.
●Reaksi dengan udara
Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.
2Zn(s) + O2(g) → 2ZnO(s)
●Reaksi dengan halogen
Seng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk seng (II) dihalida.
Zn(s) + Br2(g) → ZnBr2(s)
Zn(s) + I2(g) → ZnI2(s)
●Reaksi dengan asam
Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.
Zn(s) + H2SO4(aq) → Zn2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.
●Reaksi dengan basa
Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat.
1.3. Persenyawaan
● Zink klorida (ZnCl2)
Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah dan mudah menyublim.
● Zink oksida (ZnO)
Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida dibuat melalui oksida zink panas di udara.

● Zinkat
Adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali. Rumusnya sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah ion kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO22- dapat berada sebagai lelehan natrium zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari berbagai oksida.
●Zink blende
Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom sulfur pada sudut-sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus.
●Zink sulfat
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30°C menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100°C menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450°C dan ini mengurai diatas 500°C.
●Zink sulfide (ZnS)
Menyublim pada 1180 °C.
●Zink hidroksida Zn(OH)2
Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan dengan ammonia kuat berlebih.

 

Kegunaan
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan.
Dalam industri zink mempunyai arti penting:
● Melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat.
● Digunakan untuk bahan baterai.
● Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk.
● Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta (ZnO).
● Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri tabung televisi dan lampu pendar.
● Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.
● Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.
Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa mengandung 2-2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90-130 mg seng. Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transpor CO2 (anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi lain.
Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan.

 

 

 

  1. 2.     KADMIUM (Cd)

 

Sifat kimia
Kadmium memiliki sifat yang serupa dengan zink, kecuali cenderung membentuk kompleks. Kadmium sangat beracun, meskipun dalam konsentrasi rendah.
●Reaksi dengan udara
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.
2Cd(s) + O2(g) → 2CdO(s)
●Reaksi dengan halogen
Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk membentuk kadmium (II) dihalida.
Cd(s) + F2(g) → CdF2(s)
Cd(s) + Br2(g) → CdBr2(s)
Cd(s) + I2(g) → CdI2(s)
●Reaksi dengan asam
Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk campuran yang mengandung ion kadmium (II) dan gas hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) → Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
●Reaksi dengan basa
Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali.
2.3. Persenyawaan
● Kadmium sulfida (CdS)
Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai sebagai mineral grinolit.
●Kadmium oksida (CdO)
Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang mendekati hitam tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna tersebut merupakan akibat dari beberapa jenis terputusnya kisi kristal.
●Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang tanpa sarung tangan yang tepat.

 

  1. 3.      MERKURI (Hg)

 

Sifat kimia
Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan. Unsur Hg kurang reaktif dibandingkan zink dan kadmium, dan tidak dapat menggantikan hidrogen dari asamnya, namun merkuri mampu mengkorosi alumunium dengan cepat, sehingga pengangkutan dengan pesawat dibatasi. Densitas raksa yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20% volumenya terendam.
Sifat yang tak lazim dari Hg adalah dapat membentuk seyawa merkuri (I) yang mengandung ion Hg22+ dan senyawa merkuri (II) yang mengandung ion Hg2+. Merkuri juga membentuk sejumlah senyawa kompleks dan organomerkuri. Merkuri menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal, kebutaan, cacat saat dilahirkan, serta sangat merusak bagi kehidupan air.
●Reaksi dengan udara
merkuri dibakar hingga suhu 350ºC untuk membentuk merkuri (II) oksida.
2Hg(s) + O2(g) → 2HgO(s)
●Reaksi dengan halogen
Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk membentuk merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) → HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) → HgCl2(s)
Hg(s) + Br2(g) → HgBr2(s)
Hg(s) + I2(g) → HgI2(s)
●Reaksi dengan asam
Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi dengan asam nitrit terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi untuk membentuk komposisi merkuri (II) dengan nitrogen atau sulfur oksida.

 

Kegunaan
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi,insektisida, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.
● Merkuri(II) sulfida sebagai pigmen.
● Merkuri (II) klorida digunakan dalam pembuatan senyawa merkuri lainnya.
● Merkuri (I) klorida digunakan dalam sel kalomel dan sebagai fungisida.
● Merkuri sulfat sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.

 

  1. 4.     UNUNBIUM (Uub)

 

v Sifat kimia
Ununbium bersifat lebih volatil (mudah menguap) daripada raksa.

 

Kegunaan
Belum diketahui

 

 

 

 

 

GOLONGAN III B

  1. 1.     SCANDIUM (Sc)

 

Sifat Kimia
Sifat kimia dari Skandium:
Reaksi dengan air:
Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida
4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)
Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
2Sc(s) + 3F2(g) 2ScF3(s)
2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)
Reaksi dengan asam
Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

 

kegunaan

 Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.

 Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-   skandium yang dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.

 Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton

 

  1. 2.     YITRIUM (Y)

 

Sifat Kimia
Sifat kimia dari Yttrium adalah:
 Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen
2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
 Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III)oksida
4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s)
 Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s)
2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s)
2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s)
2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s)
 Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

 

Kegunaan
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa
– Yttrium Allumunium garnet Y­3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
– Yttrium(III)Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO4 ( Eu + Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV berwarna. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang dimanfaatkan pada microwave supaya efektif
– Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam alumunium dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya mempunyai efektifitas dalam bekerja.

 

 

  1. 3.     LANTHANUM (La)

 

Sifat Kimia
 Reaksi dengan air
Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)
o Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida
4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)
o Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)
2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)
o Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)

 

kegunaaan
Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.
La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi , karena La dapat menstabilkan zeolit pada temperatur tinggi.
Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.
Lantanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan “hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.

 

 

  1. 4.     ACTINIUM (Ac)

 

Sifat Kimia
Reaksi dengan oksigen
Aktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida
4Ac(s) + 3O2(g) 2Ac2O3(s)

 

Kegunaan

Sifat keradioaktifan dari Ac 150 kali lebih besar dari Radium, sehingga memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber netron. Sebaliknya Ac jarang digunakan dalam bidang Industri.
Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen untuk penyembuhan secara “radio-immunoterapi”.

 

 

GOLONGAN IV B

  1. 1.     TITANIUM (Ti)

 

Sifat kimia

Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)
 Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)
Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)
 Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keaaan panas.

 

v Kegunaan

Ø Kira-kira 95% hasil Titanium digunakan dalam bentuk Titanium dioksida (TiO2),sejenis pigmen putih terang yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk cat, kertas, obat gigi, dan plastik.
Ø Alloy Titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, peluru berpandu. Dapat juga digunakan dalam perkakas dapur dan bingkai kaca (yang nilai ekonomisnya tinggi).
Ø Titanium yang dialloykan bersama Vanadium digunakan dalam kulit luaran pesawat terbang, peralatan pendaratan, dan saluran hidrolik.
Ø Karena daya tahannya yang baik terhadap air laut, Titanium digunakan sebagai pemanas-pendingin akuarium air asin dan pisau juru selam.
Ø Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air laut.
Ø Bahan utama batu permata buatan manusia yang secara relatif agak lembut.
Ø Titanium tetraklorida (TiCl4), cairan tidak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca.
Ø Titanium dioksida (TiO2) digunakan dalam pelindung matahari karena ketahanannya terhadap ultra ungu.
Ø Digunakan dalam implant penggantian sendi karena sifat lengainya secara fisiologi.
Ø Titanium digunakan untuk peralatan operasi.
Ø Karena kelengaiannya dan menghasilkan warna yang menarik menjadikan logam ini populer untuk menindik badan.
Ø Digunakan dalam implant gigi karena kemampuannya yang luar biasa untuk berpadu dengan tulang hidup ( osseointegrate ).
Ø Titanium bias dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna.

  1. 2.     ZIRKONIUM (Zr)

 

Sifat kimia

 Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
 Reaksi dengan Udara
Zr (s) + O2 (g) → ZrO2 (s)
 Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr (s) + 2F2 (g) → ZrF4 (s)
Zr (s) + 2Cl2 (g) → ZrCl4 (s)
Zr (s) +2Br2 (g) → ZrBr4 (s)
Zr (s) + 2I2 (g) → ZrI4 (s)
 Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam. Zirkonium tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks fluoro.

Kegunaan

Kegunaaan utama mineral zirkon (ZrSiO4) yaitu sebagai logam refraktori dan ceramic opacification. Zirkon juga digunakan sebagai penghias batu permata alami yang digunakan pada intan. Zirkonium oksida diproses untuk menghasilkan cubic zirkonia. Ini berwujud kristal bening berkilauan yang digunakan sebagai pengganti intan dengan harga yang lebih rendah.
Kegunaan yang lain :
ü Zirkonium dapat menyerap panas yang lebih rendah sehingga industri tenaga nuklir menggunakan zirkonium dalam mengisi reaktor nuklir sebagai pemantul.
ü Zirkonium digunakan secara meluas di industri kimia pada pipa yang terletak di lingkungan korosif terutama pada temperatur tinggi.
ü Zirkonium karbonat digunakan sebagai lotion anti racun namun banyak orang alergi terhadap produk ini.
ü Logam Zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron.

 

  1. 3.     HAFNIUM (Hf)

 

Sifat kimia

Logam Hafnium resistan terhadap kondisi alkali, namun Hafnium bereaksi dengan Halogen membentuk Hafnium Tetrahalides, misalnya HfCl4, Hf f4.
Selain itu, pada temperature tinggi, Hafnium dapat bereaksi dengan Oksigen membentuk HfO2, dengan Nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 3305oC, dengan Karbon membentuk HfC, dengan Melting Point mendekati 3890oC ,dan Boron, Silikon serta Sulfur.
Reaksi dengan Air
Tidak bereaksi dengan Air di bawah kondisi normal.
Reaksi dengan Udara
Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)
Reaksi dengan Halogen
Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)

Kegunaan

ü Sering digunakan sebagai pengontrol rods pada reaktor nuklir karena mempunyai high, neutron, capture, cross section dibandingkan dengan Zirkonium dengan resistan terhadap korosi yang bagus.
ü Sebagai gas filled dalam plasma cutting. Hal ini dikarenakan kemampuan nya melepas elektron ke udara.
ü Dalam bentuk senyawa dasar digunakan sebagai high-k-dielektric gate insulator dalam 45 nm generation of intregate sircuit.
ü Bersamaan dengan Iron, Niobium, Tantalum, Titanium, dan logam transisi lainnya digunakan sebagai Alloy.
ü Alloy Tantalum Hafnium Carbide (Ta4HfC5) merupakan senyawa refractory yang paling dikenal.

 

  1. 4.     RUTHERFODIUM (Rf)

Sifat kimia

dari unsur Rutherfordium belum diketahui.

Kegunaan

Karena unsur belum diketahui keberadaannya di alam maka kegunaannya belum diketahui.

 

GOLONGAN V B

  1. 1.     VANADIUM (V)

 

Cara pembuatan

Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari beberapa senyawa yaitu :
Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium murni ( Mardenand – Rich, 1927 ).
Dari carnotite.
1) Pembuatan sodium orthovanadate.
Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan didinginkan maka didapat Na3VO4.
2) Pembuatan V2O5.
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan untuk mendapatkan V2O5.
3) Reduksi V2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.

Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
v Vanadium ± 99 % dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit).
v Vanadium murni diperoleh dengan mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900 º C. VCl3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2Cl2 pada 300 º C.
v Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 % vanadium.

Sifat kimia

ü Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk vanadium hidrida yang stabil.
ü Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
ü Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.
ü Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF dan membentuk larutan hijau.
Senyawa-senyawa :
Vanadium membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +5, +4, +3 dan +2. senyawa dengan bilangan oksidasi rendah merupakan reducing agent, bersifat unik dan berwarna.
1. senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor yang sesuai terjadi perubahan sebagai berikut :

VO3- → VO+2 → V+3 → V+2
Meta vandate ion vana- hijau ion
(ion tak ber- dyl, V+4 vanado
warna, V+5) (biru) (violet)

\

  1. 2.     NIOBIUM (Nb) dan TANTALUM (Ta)

 

Sifat – sifat kimia
Kedua logam ini sangat sukar dipisahkan. Logam Niobium bersifat tipis, lunak, keabu-abuan, mengkilat, dapat dibengkokkan, titik cair tinggi (Nb= 2468 ° C). Logam Tantalum bersifat gelap, padat, dapat dibengkokkan, lebih keras daripada Niobium, daya hantar panas dan listriknya tinggi, titik cair tinggi (Ta = 2996° C), sangat tahan terhadap asam. Keduanya dapat dilarutkan dengan HNO3, HF dan larut sangat lambat dalam alkali cair.
Senyawa – senyawa :
Senyawa Nb+5 dan Ta+5.
a) Nb2O5 dan Ta2O5.
Dibuat dengan dihidroksioksida terhidrat (sering disebut asam niobat atau tantalat), atau dengan pemanggangan senyawa tertentu dengan oksigen berlebih. Kedua senyawa ini berbentuk bubuk yang padat, relatif inert secara kimia, hampir tak bereaksi dengan asam kecuali HF pekat. Dapat pula senyawa ini dilarutkan dengan dicairkan bersama alkali hidrogen sulfat, alkali karbonat atau alkali hidroksida.
b) NbX5 dan TaX5 (X = halida).
Senyawa NbF5 dan TaF5 dibuat dengan reaksi flourinasi langsung logam atau pentakhloridanya. Keduanya berbentuk padat putih, mudah menguap. Titik cair Nb = 80 ° C, Ta = 95 ° C. Titik didih Nb = 235 ° C, Ta = 229 ° C, membentuk cairan dan uap tak berwarna. Senyawa halida yang lain berwarna kuning sampai coklat, dibuat dengan reaksi langsung logam dengan halogen berlebih. Halida – halida ini bertitik cair dan titik didih antara 200 – 300 ° C, larut dalam pelarut organik seperti eter, CCl4, dan sebagainya.
Senyawa Nb dan Ta dengan bilangan oksidasi rendah.
a. Oksida NbO2 dan TaOx (x = 2 s.d 2,5)
b. Tetrahalida.
Semua halida dikenal kecuali TaF4. Senyawa NbF4 berwarna hitam tak mudah menguap, paramagnetik. Tetrakhlorida dan tetrakronida berwarna hitam coklat atau hitam. NbI4 dapat diperoleh secara mudah dengan pemanasan NbI5 sampai 300° C. Senyawa ini diamagnetik.

 

v   Kegunaan

§ Niobium
· Sebagai bahan konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir
· Sebagai campuran logam tahan karat (contohnya Niobium foil), yang disebabkan oleh adanya senyawa Niobium karbit dan Niobium Nitrit, dengan konsentrasi Niobium dalam senyawa sekitar 0.1%.
· Sebagai superkonduktor magnet (3 tesla clinical Magnetic resonance imaging scanner), dan superkonduktor radio frekuensi
· Dalam pembuatan mata uang koin (Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
· Dalam peralatan kesehatan, Pace maker
· Dalam pembuatan perhiasan
§ Tantalum
· Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium
· Digunakan dalam membuat piranti elektronika
· Dalam pembuatan lensa kamera
· Untuk memproduksi variasi campuran logam yang memiliki titik didih tinggi serta kekuatan yang baik
· Pembuatan peralatan karbit yang terbuat dari logam
· Digunakan dalam pembuatan komponen mesin jet\

 

 

  1. 3.     DUBNIUM (Db)

Dubnium merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi nuklir. Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970. Karena inti atom dubnium sangat besar maka dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera meluruh ketika terbentuk.
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Reaksinya sebagai berikut:
+ 4
Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5 (Dubnium pentoksida), DbX5 (Dubnium Halida), senyawa kompleks halida DbO43- , DbF6-, DbF83-. Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum diketahui secara pasti.

 

GOLONGAN VI B

 

1.KROMIUM (Cr)

 

Sifat Kimia kromium

         Warna                                                   : Perak metalik

         Fasa                                                       : padat

         Enthalpy pengatomannya                 :121,8 KJ/mol pada 250 C;

         Keelektronegatifan                             : 1,66.

         Enthalpy peleburannya                      : 15,3 KJ/mol dan

         enthalpy penguapannya                     : 341,8 KJ/mol

         kapasitas panas                                    : 23,35 J/mol K

         konduktifitas panasnya                       : 93,9 W/m K

         rasio racun                                             :0,21.

         kecepatan suara                                   :  5940 m/s

         kekerasan

a.       Kekerasan Brinell                                  : 1120 Mpa

b.      kekersasan mohsnya                            : 8,5 Mpa

c.       kekerasan vickersnya                           :1060 Mpa

         modulus yaitu

a.        modulus young                                     : 297 Gpa

b.      modulus shear                                       : 5940 Gpa

c.       modulus Bulk                                        : 160 Gpa

         resistvittas electric                               : 125 Ωm

         konduktivitas electric                          :0,0774×106 /cmΩ

 

Kegunaan Kromium

Kegunaan dari Chromium adalah untuk membuat stainless steel, juga digunakan untuk melapisi komponen mobil, untuk magnet pada tape, pisau, untuk laser dan untuk membuat cat. Chromium (VI) Oksida (CrO3) digunakan untuk industri magnet pada tape, magnet yang dibuat dari kromium oksida kualitasnya lebih baik dari besi oksida.

 

2. MOLIBDENUM (Mo)

Sifat Kimia

         Kesetimbangan Elektrokimia         : 0.8949g/amp-h

         Elektron Fungsi Kerja                      : 4.6 eV

         Elektronegativitas                            : 2.16 (Pauling); 1.3     (Rochow  Allrod)

         Energi Ionisasi

         Pertama                                            :7,099

         Kedua                                                : 16,461

         Ketiga                                                : 27,16

         Potensi Elektron Valensi (-eV)      : 88,6

 

Cara Pembuatan

Logam Molibdenum murni dapat diperoleh dari Molibdenum trioksida (Mo0 3) dalam berbagai cara. Molibdenit ini pertama dipanaskan sampai suhu 700 ° C (1292 ° F) dan sulfida yang teroksidasi menjadi oksida (VI) molibdenum melalui udara:

2MoS2 + 7O2 → 2MoO3 + 4SO2

            Bijih teroksidasi kemudian dipanaskan sampai 1.100 ° C (2010 ° F) untuk menghaluskan oksida, atau pencucian dengan amonia yang kemudian bereaksi dengan oksida (VI) molibdenum untuk membentuk molybdate yang larut dalam air:

MoO3 → NH4OH + 2(NH4) 2(MoO4) + H2O

            Tembaga merupakan pengotor yang kurang larut dalam amonia sehingga digunakan hidrogen sulfida untuk mengendapkannya.

 

Kegunaan

Molibdenum terutama banyak digunakan di industri, diantaranya adalah:

  • Baja,
  • Pesawat,
  • Rudal,
  • Filamen di pemanas listrik,
  • Pelumas,
  • Lapisan pelindung pelat boiler,
  • Pigmen,
  • dan katalis.           

      Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran Molibdenum dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling, senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan boiler pelat.

      Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum. Katalis adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis Molibdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik.

      Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti Hastelloy ®, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik. Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan  suku cadang rudal dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik. Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini dalam tanah. Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna, khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah terurai. Hampir semua baja yang sangat kuat, dengan minimum daya tampung  300.000 psi mengandung molibdenum sejumlah  0.25 hingga 8%. Secara biologis, molibdenum sebagai unsur penting dalam pengikatan nitrogen dan proses metabolisme lainnya

 

 

  1. 3.     TUNGSTEN (W)

 

Sifat kimia

  • No. atom                          : 74
  • Jari – jari atom                  : 139 am
  • Volum Atom                    : 9.4cm3/mol
  • Jumlah Elektron               : 74
  • Jumlah Neutron                : 109
  • Jumlah Proton                  : 74

 

Kegunaan

Tungsten adalah logam yang sangat banyak kegunaanya, yang paling banyak
digunakan adalah tungsten carbide (W2C, WC), juga digunakan dalam petroleum, dan industri konstruksi. Tungsten sangat banyak digunakan dalam industri lampu dan filament tabung vakum, dapat juga sebagai katoda karena dia dapat mereduksi logam sampai sangat tipis logam yang punya titik lebur tinggi. Dalam jumlah kecil digunakan untuk campuran logam supaya bertambah keras. Banyak yang digunakan dalam industri elektronik, untuk membuat alat pemotong. Tungsten dicampur dengan kalsium atau magnesium menghasilkan fosfor.

  1. 4.     SEABORGIUM (Sg)

 

Sifat kimia

Seaborgium memiliki no atom 106, massa molekul relative 266 g/mol, dan memiliki konfigurasi electron 2,8,18,32,32,12,2. seaborgium termasuk gol 6, periode 7, blok d, termasuk golongan logam dan memiliki keadaan oksidasi Sg6+ dan memiliki energi ionisasi 730. untuk informasi yang lain dari seaborgium belum diketahui.

 

Sejarah

Seaborgium ditemukan oleh anggota dari “Joint Institute for Nuclear Research” bekerja pada laboratorium Lawrence Berkeley dan laboratorium Livermore. Seaborgium ditemukan pada tahun 1974 di Dubna, USSR/Berkeley Kalifornia. Nama seaborgium diambil dari nama orang yang pertama kali mensintesisnya yaitu Glenn Searborg. Seaborgium adalah elemen sintetik dan tidak ditemukan di alam. Sample pertamanya dibuat dari peleburan 249 Cf dengan 18O. kegunaan dari seaborgium belum diketahui. Nama seaborgium ditetapkan pada bulan Agustus tahun 1997 oleh “ International Union of Pure and Applied Chemistry Announced”. Semula namanya adalah Unnilhexium dari bahasa latin “one zero six” karena memiliki no atom 106. Seaborgium memiliki no atom 106, massa molekul relative 266 g/mol, dan memiliki konfigurasi electron 2,8,18,32,32,12,2. seaborgium termasuk gol 6, periode 7, blok d, termasuk golongan logam dan memiliki keadaan oksidasi Sg6+ dan memiliki energi ionisasi 730. untuk informasi yang lain dari seaborgium belum diketahui.

 

 

 

 

GOLONGAN VII B

  1. 1.     MANGAN (Mn)

Sifat Kimia

sifat-sifat oksida mangan
Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana menyebabkan mangan memiliki bebrapa sifat dari senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:
Bilangan oksidasi
Basa
MnO + H2SO4 → MnSO4 + H2O
Basa lemah
Mn2O3 + 6HCl → 2MnCl3 + 3H2O
Amfoter
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Asam
3MnO4 + H2O → 2HMnO4 +MnO2
Asam
Mn2O7 + H2O → 2HMnO4

 

Cara Pembuatan

Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara antara lain:
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity
Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan.

 

Kegunaan :
Sebagai bahan campuran dalam pembuatan ferromangan (70-80% Mn), besimangan (13% Mn), manganin (campuran Cu, Mn, Ni)
Bahan pembuat isolator
Beberapa senyawa mangan ditambahkan ke bensin untuk menambah nilai oktan dan menurunkan ketukan mesin
Untuk pembuatan baterai, as roda, keramik dan saklar rel
Digunakan untuk pewarnaan kaca dan dalam konsentrasi tinggi untuk pewarnaan batu permata
Digunakan untuk mencegah karat atau korosi pada baja

 

  1. 2.     TEKNESIUM (Tc)

 

Sifat kimia

Reaksi kimia
1.Reaksi dengan air
Teknesium tidak beraksi dengan air
2.Reaksi dengan udara
Teknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktif. Ketika dibakar dengan oksigen menghasilkan teknesium (VII) oksida sesuai reaksi :
4Tc(s) + 7O2(g) → 2Tc2O7(s)
3.Reaksi dengan halogen
Teknesium direaksikan dengan fluorin menghasilkan campuran teknesium (VI) fluoride, sesuai reaksi :
Tc(s) + F2(g) → TcF6(s)
2Tc(s) + 7F2(g) → 2TcF7(s)
4.Reaksi dengan asam
Teknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflourik (HF). Teknesium dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) atau H2SO4, dimana dalam keduanya akan teroksidasi untuk membentuk larutan asam perteknetik (HTcO4), yang memiliki bilangan oksidasi stabil +7.

                                                                                                                                                                

Cara pembuatan

Teknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum dengan deuteron (hydrogen berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan pertama. Di bumi teknesium diproduksi melalui peluruhan uranium 235 di reactor nuklir. Teknesium juga dideteksi pada spektra bintang dan matahari

Kegunaan
Teknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam melawan aktivitas neutron, sehingga dapat digunakan untuk membangun reactor nuklir.
Isotop Tc-99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi dengan memancarkan sinar gamma murni dalam pengobatan karena dapat mendeteksi tumor di organ hati, otak, tiroid dan limpa.
Campuran antara Tc-99m dan senyawa timah dapat menjepit sel darah merah yang selanjutnya dapat digunakan untuk memetakkan gangguan sirkulatori.
Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.

 

 

 

  1. 3.     RENIUM (Re)

 

Proses Pembuatan:

Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH4ReO4 dalam stream atau aliran hidogen melalui reaksi:

2 NH4ReO4 + 4H2 → 2Re + N2 + 8H2O

 

Sifat kimia
Reaksi kimia:
1. Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
2. Reaksi dengan udara
Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII) oksida sesuai reaksi
4Re(s) + 7O2(g) → 2Re2O7(s)
3. Reaksi dengan halogen
Renium bereaksi dengan fluorin menghasilkan senyawa renium (VI) fluoride dan renium (VII) flurida, reaksi:
Re(s) + 3F2(g) → ReF6(s)
2Re(s) + 7F2(g) → 2ReF7(s)
4. Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflorik (HF), tetapi dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) dimana dalam keduanya renium akan teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO4) yang memiliki bilangan oksidasi yang stabil +7

Kegunaan

a. Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar gamma juga memancarkan sinar beta dengan energi sesuai yang digunakan untuk kepentingan terapi
b. Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang digunakan untuk pembuatan komponen misil, filament elektronik, kontak listrik, elektroda dan filament oven
c. Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau logam elektrolisis

 

  1. 4.     BOHRIUM (Bh)

Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan. Bohrium ditemukan oleh ilmuwan soviet di “Joint Institute for Nuclear Research” di Dubna, Soviet (Rusia) pada tahun 1976. Pada tahun 1975 ilmuwan Soviet di Dubna melakukan sintesis elemen 107 yang hanya dapat bertahan selam 2/1000detik. Kemudian para fisikawan di “Heavy Ion Research Laboratiry” di Darmstadt, Jerman Timur menginformasikan penemuannya dengan mensintesis dan mengidentifikasi 6 nuklei dari elemen tersebut. Pada Agustus 1997 the International Union of Pure and Applied Chemistry mengumumkan pemberian nama untuk elemen tersebut adalah Bohrium untuk menghormati fisikawan Denmark yaitu Niels Bohr. Sebelum dinamakan unnilsentium dari bahasa latin “one zero seven”

Keberadaan:
Bohrium adalah elemen sintetis yang tidak terdapat dialam sama sekali. Bohrium bersifat radioaktif. Sumbernya berasal dari penembakan Bi204 dengan nuclei Cr54. Isotop bohrium yang paling stabil adalah Bh-262 yang mempunyai waktu paruh 17detik yang berasal dari reaksi fusi Pb 209 dengan satu chromium Cr54:
209Pb + 54Cr → 262Bh + 1n
Bilangan oksidasi yang stabil diperkirakan adalah +7. Informasi tentang kegunaan bohrium, sifat fisika, dan sifat kimia yang lain sampai saat ini belum diketahui karena waktu paruhnya sangat singkat.

Sifat-Sifat Bohrium:

Bohrium diproyeksikan untuk menjadi anggota keempat dari seri 6d logam transisi dan anggota kelompok VII terberat dalam tabel periodik, di bawah mangan , teknesium dan renium . Semua anggota kelompok mudah menggambarkan kelompok negara oksidasi +7 dan negara menjadi lebih stabil sebagai kelompok yang turun. Jadi bohrium diharapkan untuk membentuk sebuah negara yang stabil +7. Teknesium juga menunjukkan keadaan yang stabil +4 sementara renium pameran stabil +4 dan +3 negara. Bohrium Oleh karena itu mungkin menunjukkan negara-negara yang lebih rendah juga.

Para anggota kelompok lebih berat dikenal untuk membentuk heptoxides volatil M 2 O 7, sehingga bohrium juga harus membentuk oksida yang mudah menguap Bh 2 O 7. Oksida harus larut dalam air untuk membentuk asam perbohric, HBhO 4. Renium dan teknesium membentuk berbagai oxyhalides dari halogenasi oksida. Para klorinasi oksida membentuk oxychlorides MO 3 Cl, sehingga BHO 3 Cl harus dibentuk dalam reaksi ini. Fluorinasi hasil dalam MO MO 3 F dan 2 F 3 untuk unsur yang lebih berat di samping senyawa renium ReOF 5 dan REF 7. Oleh karena itu, pembentukan oxyfluoride untuk bohrium dapat membantu untuk menunjukkan eka-renium properti.

 

GOLONGAN VIII B

  1. 1.     Besi (Fe)

 

Sifat Kimia

  • Unsur besi  bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.
  • Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
  • Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
  • Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
  • Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
  • Larut dalam asam- asam mineral encer.
  • Oksidanya bersifat amfoter.

 

Pembuatan Besi (Fe)

Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja. Bijih besi didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur dengan bijih tersebut selain kotoran yang merugikan antara lain belerang ,pospor silika, tanah liat juga ada kotoran yang menguntungkan antara lain emas, platina, perak. Bijih besi yang umum dijumpai yaitu : Haematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Pyrities (FeS2), Limonite (2Fe2O3.3H2O), Siderite (FeCO3). Beberapa cara pembuatan besi antara lain:

1.         Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih, kebanyakan hematit (Fe2O3), melalui reduksi oleh karbon pada suhu 20000C.

2C + O2 → 2 CO

3CO + Fe2O3 → 2Fe + 3CO2

Besi yang dihasilkan dapat digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa yang mengandung Fe.

2.         Melalui proses Pirometalurgi Besi

Sejumlah besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi disebut pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi. Reduksi besi oksida dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang merupakan reaktor kimia dan beroperasi secara terus-menerus.

Campuran material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur. Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat asam. Udara panas yang mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari bagian bawah untuk membakar kokas. Di dalam tanur, oksigen bereaksi dengan kokas membentuk gas CO.

2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ΔH = –221 kJ

Reaksinya melepaskan kalor hingga suhu tanur sekitar 2.300°C. Udara panas juga mengandung uap air yang turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk gas CO dan gas H2.

C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ

Reaksi kokas dan oksigen bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk memanaskan tanur, sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm. Oleh karena itu, uap air berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900°C). Pada bagian atas tanur ( 1.000°C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H2 (hasil reaksi udara panas dan kokas) membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:

Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(l) + 4CO2(g) ΔH = –15 kJ

Fe3O4(s) + 4H2(g) → 3Fe(l) + 4H2O(g) ΔH = +150 kJ

Batu kapur yang ditambahkan ke dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur tohor. Kapur ini bekerja mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida fosfor.

CaCO3(s) ⎯Δ⎯→ CaO(l) + CO2(g)

CaO(l) + SiO2(l) →CaSiO3(l)

CaO(l) + P2O5(l) →Ca3(PO4)2(l)

Gas CO2 yang dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar 1.900°C) direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:

CO2(g) + C(s) → CO(g) ΔH = +173 kJ

Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai suhu ± 1.500°C. Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur, bersama-sama terak (pengotor). Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang, terak mengapung di atas besi tuang dan mudah dipisahkan, juga dapat melindungi besi tuang dari oksidasi.

 

Kegunaan

Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung 95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan, terutama dalam penggunaan seperti: Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan mesin, tiang listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang penahannya, dan Badan kapal untuk kapal besar.

Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.

Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam hemoglobin. FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat tinta bubuk. Fe3SO4 digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.

 

  1. 2.     RUTENIUM (Ru)

 

Cara pembuatan

Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan bubuk rutenium.  Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan pengelasan busur argon.

Sifat Kimia

Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi  (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi  atau denganmetode  dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa.

Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K.  Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna. Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya.  Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri yang menyerupai  senyawa kadmium.

Rutenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ru dan nomor atom 44. Dibawah ini merupakan tabel tentang unsur rutenium.

Polarisasi Gelombang

POLARISASI GELOMBANG

Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi.

Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap  sedang getaran vertikal diserap sebagian. Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear.

 Polarisasi gelombang

Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah (tak Terpolarisasi) tetapi tegak lurus terhadap arah tambatannya ketika melewati sebuah filter polarisasi, sebagian cahaya tersebutakan diteruskan sehingga bergetar dalam satu arah tertentu (terpolarisasi) dan sebagian cahaya lain akan diserap

Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal; yang berarti bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya. Adapun syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah oscilasi tegak lurus terhadap bidang rambatannya. Gelombang bunyi, berbeda dengan gelombang cahaya, tidak dapat terpolarisasi sehingga dia bukan gelombang transversal.

Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat ke arah tertentu. Arah polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor bidang medan listrik gelombang tersebut serta arah vektor bidang medan magnetnya.

Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.

Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal?

 

Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang terjadi? Ternyata,  gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal

 

Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada gelombang tali yang melewati sebuah celah sempit, dengan arah polarisasi gelombang sesuai arah celahnya. Polarisasi dapat diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang. Jika gelombang bergetar ke segala arah, seperti pada gambar setelah melewati sebuah celah, arah getaran gelombang menjadi satu arah getar saja, yang disebut dengan gelombang terpolarisasi linear.

Jadi, hanya gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan arah rambatannya saja yang disebut sebagai gelombang transversal, yang dapat mengalami polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet termasuk gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.

 

Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa Polarisasi adalah suatu peristiwa perubahan arah getar gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar. Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari gelombang. Polarisasi cahaya dapat disebabkan oleh empat cara, yaitu refleksi (pemantulan), absorbsi (penyerapan), pembiasan (refraksi) ganda dan hamburan.

 

  1. Polarisasi karena refleksi

 

Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul oleh benda bening dan sinar biasnya membentuk sudut 90o. Di mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna, sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang pantul. Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku  i+ r = 90° atau r = 90° – ip  . Dengan demikian, berlaku pula Menurut Hukum Snellius tentang pembiasan:

Jadi, diperoleh persamaan

Persamaan ini disebut : HUKUM BREWSTER

Ditemukan oleh : David Brewster (1781-1868)

Dengan nadalah indeks bias medium tempat cahaya dating, n1 adalah medium tempat cahaya terbiaskan, sedangkan ip adalah sudut pantul yang merupakan sudut terpolarisasi. Persamaan di atas merupakan bentuk matematis dari Hukum Brewster.

 

  1. Polarisasi karena absorbsi selektif

 

Polarisasi jenis ini dapat terjadi dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid bersifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu polarisasi polaroid. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.

Suatu cahaya tak terpolarisasi datang pada lembar polaroid pertama disebut POLARISATOR (Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi), dengan sumbu polarisasi ditunjukkan oleh garis-garis pada polarisator. Kemudian dilewatkan pada polaroid kedua yang disebut ANALISATOR (Analisator untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum). Maka intensitas sinar yang diteruskan oleh analisator I, dapat dinyatakan sebagai : I= I0 cos2q.

Dengan I0 adalah intensitas gelombang dari polarisator yang datang pada analisator.
Sudut q adalah sudut antara arah sumbu polarisasi dan polarisator dan analisator.
Persamaan di atas dikenal dengan HUKUM MALUS, diketemukan oleh Etienne Louis Malus pada tahun 1809.

 

Dari persamaan hukum Malus ini dapat disimpulkan :

·         Intensitas cahaya yang diteruskan maksimum jika kedua sumbu polarisasi sejajar (q = 00 atau q = 1800).

·         Intensitas cahaya yang diteruskan = 0 (nol) (diserap seluruhnya oleh analisator) jika kedua sumbu polarisasi tegak lurus satu sama lain.

Gambar 2. Skema polarisasi selektif menggunakan filter polaroid. Hanya cahaya dengan orientasi sejajar

 polarisasi karena absorbsi selektif

 

3.   Polarisasi karena pembiasan ganda

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit, mika, Kristal gula, Kristal es dan kuarsa, kelajuan cahaya di dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias (birefringence).

Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa yang arah cahayanya Lurus dan cahaya ini tidak terpolarisasi), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar istimewa yang cahayanya di belokan dan cahaya ini cahaya yang terpolarisasi).

 

 polarisasi karena pembiasan ganda

 

4.   Polarisasi karena hamburan

Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru karena cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya merah. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.

Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel-partikel medium akan menyerap dan memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel medium ini dikenal sebagai fenomena hamburan.

Pada peristiwa hamburan, cahaya yang panjang gelombangnya lebih pendek cenderung mengalami hamburan dengan intensitas yang besar. Hamburan ini dapat diamati pada warna biru yang ada di langit kita.

 

 polarisasi karena hamburan

 

5.    Polarisasi Karena Pemantulan

 

Berkas sinar alami (sinar yang belum terpolarisasi)  dijatuhkan dari medium udara, ke medium kaca (cermin datar). Dengan sudut datang i = 57o, maka sinar yang dipantulkan sudah terpolarisasi, seperti pada gambar berikut:

 

Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin. Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi, sedangkan  analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak.

 

 polarisasi karena pemantulan

 

6.   Pemutaran Bidang Polarisasi

Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Soal

 

1)      Ujung seutas tali digetarkan harmonik dengan periode 0,5 s dan amplitudo 6 cm. Getaran ini merambat ke kanan sepanjang tali dengan cepat rambat 200 cm/s. Tentukan:

a.       Persamaan umum gelombang

b.      Simpangan, kecepatan, dan percepatan partikel di P yang berada 27,5 cm dari ujung tali yang digetarkan pada saat ujung getar telah bergetar 0,2 s

c.       Sudut fase dan fase partikel di P saat ujung getar telah bergetar 0,2 s

d.      Beda fase antra dua partikel sepanjang tali yang berjarak 25 cm

 

Penyelesaian:

 

a)      T = 0,5 s ; A = 6 cm=0,06m ; v = 200 cm/s  =2 m/s; gel. merambat ke kanan

·         ω=2π/T = 2π/0,5 = 4p rad/s

·         f=1/T = 1/0,5s = 2 Hz

·         λ=v/f =  2/2 = 1m

·         k =  = 2π

·         ω = 2π/T = 2π/0,5 = 4π rad/s.

Persamaan umum gelombang:

y= A sin 2π( )= A sin (ωt – kx)

y = 0,06 sin 2π

y= 0,06 sin 2π(2t – x)

b)      x = 27,5 cm = 0,275 m ; t = 0,2 s

Simpangan gelombang:

y = 0,06 sin 2π(2t – x) =0,06 sin 2π(2. (0,2) – 0,275)

y=0,06 sin 2π(0,4 – 0,275) = 0,06 sin 2π(0,125) =  0,06 sin (0,25π)

y =  0,06 sin(45o) = 0,06 (1/2 )= 0,03  m

Kecepatan gelombang:

vy = ω.A. cos (ωt – kx) = 4π (0,06) cos 45o =  0,12  m/s

Percepatan gelombang:

Ay = – ω2.A. sin (ωt – kx) = – (4π)2 (0,06) sin 45o

Ay = – 0,96π2 (1/2 )= – 0,48π2 m/s2

c)     Sudut fase,  θ=2πφ = 2π(2t – x)= 0,25π ;  Fase, φ=θ/2π= 0,25π/2π =1/8.

d)     x = 25 cm =0,25m

Beda fase, Δφ=Δx/λ =  0,25/1 =0,25

 

2)      Suatu gelombang sinusoidal dengan frekuensi 500 Hz memiliki cepat rambat 350 m/s.

a.       Berapa jarak pisah antara dua titik yang berbeda fase π/3 rad?

b.      Berapa beda fase pada suatu partikel yang berbeda waktu 1 ms?

 

Penyelesaian:

 

f=500 Hz, v=350 m/s,  λ = v/f = 350/500= 7/10  m/s

a)      Jarak pisah antara dua titik yang berbeda fase π/3 rad:

Δθ= π/3;   Δφ=Dθ/2π = 1/6;  Δφ=Dx/λ  ® Δx=Δφ.λ  =(1/6)(7/10) = 7/60

b)      Beda fase suatu partikel: t = t2 – t= 1 ms = 1 x 10-3 s

Dφ =φ 2 – φ1 = (t1 – t2) f  = – (1 x 10-3 s) 500 Hz =  – ½ .

3)      Seutas kawat yang panjangnya 100 cm direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik naik-turun dengan frekuensi 1/8 Hz dan amplitudo 16 cm, sedangkan ujung lain terikat. Getaran harmonik tersebut merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 4,5 cm/s. Tentukan letak simpul ke-4 dan perut ke-3 dari titik asal getaran!

Jawab:

L = 100 cm ; f = 1/8 Hz ; A = 16 cm ; v = 4,5 cm/s; λ = v/f = 4,5/1/8 = 36 cm

Simpul ke 4 → (n + 1) = 4, n = 3

Xn+1 = (2n)( λ/4),   x4 = (2)(3) (36/4) = 54 cm

Letak simpul ke 4 dari titik asal = L – x4 = 100 – 54 = 46 cm

Perut ke – 3 → (n + 1) = 3, n = 2

Xn+1 = (2n+1)( λ/4),  x3 = (5)(36/4) = 45 cm

Letak perut ke – 3 dari titik asal = 100 – 45 = 55 cm

4)      Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik naik-turun, sedang ujung lainnya bebas bergerak.

a.       Berapa panjang gelombang yang merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak 15 cm dari titik asal getaran?

b.      Di mana letak simpul ke-2 diukur dari titik asal getaran?

 

Jawab:

 

a.     x3 = 15 cm ; ke-3 (n + 1) = 3, n = 2

xn+1 =  2n (λ/4)  →  x3 = 4(λ/4) ® 15 =1 λ, jadi λ = 15/1 =15 cm

b.     ke-2 → n + 1 = 2, n = 1

xn+1 =  (2n+1) (λ/4) ® x2 = 3(λ/4) = 3(15/4) = 11,25 cm

Letak simpul ke-2 dari titik asal getar = L – x2 = 115 – 11,25 = 103,75 cm

 

5)      Getaran dari sebuah pegas yang panjangnya 60 cm dan diikat pada kedua ujungnya sesuai dengan:

y= 4sin(πx/15)cos(96πt) dengan  x dan y dalam cm dan t dalam s.

        I.            Berapakah simpangan maksimum suatu titik pada x = 5 cm?

      II.            Berapakah letak simpul-simpul sepanjang pegas?

    III.            Berapakah kelajuan partikel pada x = 7,5 cm saat t = 0,25 s?

 

Jawab:

 

        I.            Nilai y maksimum jika nilai cos 96πt maksimum, yaitu cos 96 πt = 1:

y = 4 sin (π.5/15).1 = 4 sin(π./3) = 4. ½ =2

      II.            Simpul memiliki simpangan (y) = 0

Sin (π.x/15) = 0 → Sin (π.x/15) = (0+nπ)→ (π.x/15) = nπ → x= 15n

Dengan demikian, x=15(1), (15(2), 15(3), 15(4) =  15, 30, 45, 60.

    III.        Kelajuan adalah turunan dari simpangan:

v =  =  = 4sin(π.x/15)(-96π)sin(96πt)

kelajuan partikel pada x = 7,5 cm saat t = 0,25 s:

v= 4 sin(π.7,5/15)(-96π)sin(96π.0,25) = 0

 

 

 

 

 

 

Revolusi Hijau

REVOLUSI HIJAU

 

Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini.

Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.

A.Revolusi Hijau

Teknologi genetika memicu terjadinya Revolusi Hijau (green revolution) yang sudah berjalan sejak 1960-an. Dengan adanya Revolusi Hijau ini terjadi pertambahan produksi pertanian yang berlipat ganda sehingga tercukupi bahan makanan pokok asal serealia.
Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras. Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan infrastruktur. Grakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.
Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rejim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965. Pertanian revolusi hijau juga dapat disebut sebagai kegagalan karena produknya sarat kandungan residu pestisida dan sangat merusak ekosistem lingkungan dan kesuburan tanah.

B.Pestisida dan Pupuk Buatan

Pestisida telah lama diketahui menyebabkan iritasi mata dan kulit, gangguan pernapasan, penurunan daya ingat, dan pada jangka panjang menyebabkan kanker. Bahkan jika ibu hamil mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung residu pestisida, maka janin yang dikandungnya mempunyai risiko dilahirkan dalam keadaan cacat. Penggunaan pestisida juga menyebabkan terjadinya peledakan hama —suatu keadaan yang kontradiktif dengan tujuan pembuatan pestisida— karena pestisida dalam dosis berlebihan menyebabkan hama kebal dan mengakibatkan kematian musuh alami hama yang bersangkutan.
Namun, mitos obat mujarab pemberantas hama tetap melekat di sebagian petani. Mereka tidak paham akan bahaya pestisida. Hal ini disebabkan karena informasi yang sampai kepada mereka adalah ‘jika ada hama, pakailah pestisida merek A’. para petani juga dibanjiri impian tentang produksi yang melimpah-ruah jika mereka menggunakan pupuk kimia. Para penyuluh pertanian adalah ‘antek-antek’ pedagang yang mempromosikan keajaiban teknologi modern ini. Penyuluh pertanian tidak pernah menyampaikan informasi secara utuh bahwa pupuk kimia sebenarnya tidak dapat memperbaiki sifat-sifat fisika tanah, sehingga tanah menghadapi bahaya erosi. Penggunaan pupuk buatan secara terus-menerus juga akan mempercepat habisnya zat-zat organik, merusak keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman. Akibatnya, kesuburan tanah di lahan-lahan yang menggunakan pupuk buatan dari tahun ke tahun terus menurun.

C.Revolusi Hijau dan Dampak Buruknya

Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an. Memang Revolusi Hijau telah menjawab satu tantangan ketersediaan kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat. Namun keberhasilan itu bukan tanpa dampak dan efek samping yang jika tanpa pengendalian, dalam jangka panjang justru mengancam kehidupan dunia pertanian.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah

Bahan kimia sintetik yang digunakan dalam pertanian, pupuk misalnya telah merusak struktur, kimia dan biologi tanah. Bahan pestisida diyakini telah merusak ekosistem dan habitat beberapa binatang yang justru menguntungkan petani sebagai predator hama tertentu. Disamping itu pestisida telah menyebabkan imunitas pada beberapa hama. Lebih lanjut resiko kerusakan ekologi menjadi tak terhindarkan dan terjadinya penurunan produksi membuat ongkos produksi pertanian cenderung meningkat. Akhirnya terjadi inefisensi produksi dan melemahkan kegairahan bertani.

Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produksi gabah. Namun berakibat:Berbagai organisme penyubur tanah musnah. Kesuburan tanah merosot / tandus Tanah mengandung residu (endapan pestisida) Hasil pertanian mengandung residu pestisida Keseimbangan ekosistem rusak. Terjadi peledakan serangan dan jumlah hama.

Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis hakekat petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Petani merupakan komunitas mandiri. Namun dalam revolusi hijau, petani tidak boleh mem-biakkan benih sendiri. Bibit yang telah disediakan merupakan hasil rekayasa genetika, dan sangat tergantung pada pupuk dan pestisida kimia —yang membuat banyak petani terlilit hutang. Akibat terlalu menjagokan bibit padi unggul, sekitar 1.500 varietas padi lokal telah punah dalam 15 tahun terakhir ini.
Meskipun dalam Undang-Undang No. 12/1992 telah disebutkan bahwa “petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pembudi-dayaannya”, tetapi ayat tersebut dimentahkan lagi oleh ayat berikutnya, yakni “petani berkewajiban berperan serta dalam mewujudkan rencana pengembangan dan produksi budidaya tanam” (program pemerintah). Dengan begitu, kebebasan petani tetap dikebiri oleh rezim pemerintah.
Dapat dipastikan bahwa Revolusi Hijau hanya menguntungkan para produsen pupuk, pestisida, benih, serta petani bermodal kuat. Revolusi Hijau memang membuat hasil produksi pertanian meningkat, yang dijadikan tolak ukur sebagai salah satu keberhasilan Orde Baru. Namun, di balik itu semua, ada penderitaan kaum petani. Belum lagi kerusakan sistem ekologi pertanian yang kerugiannya tidak dapat dinilai dengan uang.

Mitos akan kehebatan Revolusi Hijau lahir karena ditopang oleh teknologi yang dikembangkan dari sistem ilmu pengetahuan modern, mulai dari genetika sampai kimia terapan. Pantas jika Masanobu Fukuoka, pelopor pertanian alami di Jepang, pernah berkata: “Peranan ilmuwan dalam masyarakat itu analog dengan peranan diskriminasi di dalam pikiran-pikiran Anda sendiri.”. Telah terbukti bahwa penerapan Revolusi Hijau di Indonesia memberi dampak negatif pada lingkungan karena penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Dan Revolusi Hijau di Indonesia tidak selalu mensejahterakan petani padi
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah Orde Baru adalah produksi pangan yang tidak seimbang dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat. Oleh karena itu pemerintah Orde Baru memasukkan Revolusi Hijau dalam program Pelita. Revolusi Hijau ini dilaksanakan secara nasional. Apa sih Revolusi Hijau itu? Revolusi Hijau adalah perubahan besar berkaitan dengan soal penggarapan tanah dan pertanian.

Dampak positif Revolusi Hijau di Indonesia :

a. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
b. Peningkatan produksi pangan menyebabkan kebutuhan primer masyarakat industri menjadi terpenuhi.
c. Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.
d. Kualitas tanaman pangan semakin meningkat.

Sedangkan dampak negatif Revolusi Hijau di Indonesia antara lain :

a. Penggunaan pupuk buatan dan pwstisida secara berlebihan akan mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak subur lagi.
b. Berkurangnya keanekaragaman genetic jenis tanaman tertentu yang disebabkan oleh penyeragaman jenis tanaman tertentu yang dikembangkan.
c. Adanya mekanisme pertanian mengakibatkan cara bertani tradisional menjadi terpinggirkan.
d. Rasa kegotongroyongan semakin menurun.
e. Hasil panen dari beberapa kawasan Revolusi Hijau mengalami penurunan.

Pada dasarnya kebijakan-kebijakan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Presiden Soeharto pun mendapatkan gelar Bapak Pembangunan karena berhasil mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada masa ini juga menimbulkan sisi negative yang ditandai dengan munculnya gejala crony capitalism yaitu istilah yang merujuk pada kapitalis-kapitalis yang melingkari pemerintahan Orde Baru berdasarkan asas-asas kekerabatan. Adanya crony capitalism tersebut telah memunculkan ketidakmerataan ekonomi yang imbasnya dirasakan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah. Kondisi tersebut memunculkan penyakit sosial yang menghinggapi elemen pemerintahan dan masyarakat yang kemudian dikenal dengan praktik KKN.

PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU, TEKNOLOGI dan INDUSTRIALISASI

Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.
Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan makanan.

Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah kemiskinan yang disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat tidak sebanding dengan peningkatan produksi pangan. Sehingga dilakukan pengontrolan jumlah kelahiran dan meningkatkan usaha pencarian dan penelitian binit unggul dalam bidang Pertanian. Upaya ini terjadi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Thomas Robert Malthus.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara :

1. Intensifikasi Pertanian

Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi :

a. Pemilihan Bibit Unggul

b. Pengolahan Tanah yang baik

c. Pemupukan

d. Irigasi

e. Pemberantasan Hama

2. Ekstensifikasi Pertanian

Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan, dsb).

3. Diversifikasi Pertanian

Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.

4. Rehabilitasi Pertanian

Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.

Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:

1. Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani.

2. Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering perkembangan teknologi dan komunikasi.

3.Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur, yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja.

4.Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di lahan tertentu.

5.Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR.

6.Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan komersialisasi.

7.Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan pembagunan industri pupuk nasional.

8.Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi Unit Desa).

Dampak Positif Revolusi Hijau :

1.Memberikan lapangan kerja bagi para petani maupun buruh pertanian.

2.Daerah yang tadinya hanya dapat memproduksi secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal masyarakatnya dapat menikmati hasil yang lebih baik karena revolusi hijau.

3.Kekurangan bahan pangan dapat teratasi.

4.Sektor pertanian mampu menjadi pilar penyangga perekonomian Indonesia terutama terlihat ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga orang beralih usaha ke sektor agrobisnis.
Dampak Negatif Revolusi Hijau :

5.Muncullah komersialisasi produksi pertanian

6.Muncul sikap individualis dalam hal penguasaan tanah

7.Terjadi perubahan struktur sosial di pedesaan dan pola hubungan antarlapisan petani di desa dimana hubungan antar lapisan terpisah dan menjadi satuan sosial yang berlawanan kepentingan.

8.Memudarnya sistem kekerabatan dalam masyarakat yang awalnya menjadi pengikat hubungan antar lapisan.

9.Muncul kesenjangan ekonomi karena pengalihan hak milik atas tanah melalui jual beli.

10..Harga tanah yang tinggi tidak terjangkau oleh kemampuan ekonomi petani lapisan bawah sehingga petani kaya mempunyai peluang sangat besar untuk menambah luas tanah.

11.menyebabkan tingkat pendapatanpun akan berbeda.

12.Muncul kesenjangan yang terlihat dari perbedaan gaya bangunan maupun gaya berpakaian penduduk yang menjadi lambang identitas suatu lapisan sosial.

13.Mulai ada upaya para petani untuk beralih pekerjaan ke jenis yang lain seiring perkembagan teknologi.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh positif bagi Indonesia khususnya bagi peningkatan industri pangan:

~Digunakannya pupuk buatan dan zat-zat kimia untuk memberantas hama penyakit sehingga produksi pertanianpun meningkat.

~Proses pengolahan lahanpun menjadi cepat dengan digunakan traktor

~Proses pengolahan hasil menjadi cepat dengan adanya alat penggiling padi

Adapun dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah

~Timbulnya pencemaran pada air maupun tanah akibat penggunaan pestisida (pupuk kimia) yang berlebih. Sebab jika unsur nitrat maupun fosfat yang terkandung dalam pupuk dalam jumlah banyak masuk ke sungai akan menyebabkan pertumbuhan ganggang biru serta tanaman air lainnya yang menyebabkan pengeringan sungai karena banyaknya tumbuhan air (eutrofikasi).

~Penggunaan pestisida dapat membunuh hama tanaman, serangga pemakan hama, burung, ikan dan hewan lainnya. Bahkan dari unsur-unsur yang terkandung dalam pestisida dapat berubah menjadi senyawa yang membahayakan kehidupan.

~Pelaksanaan monokultur menyebabkan hubungan yang tidak seimbang antara tanah, hewan, dan tumbuh-tumbuhan sehingga kesimbangan alam akan terganggu yang menyebabkan berjangkitnya hama dan penyakit.

~Adanya sistem peladangan berpindah atau penebangan pohon dalam jumlah besar yang dilakukan oleh pihak pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) guna dibuat pemukiman baru menyebabkan kerusakan lingkungan kususnya pada ekosistem tanah.

~Semakin sempit lahan pertanian karena diubah menjadi wilayah pemukiman dan industri.

~Meningkatnya kegitan penggalian sumber alam, pertambangan liar yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan.

~Pengurangan jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat dalam proses produksi karena telah tergantikan oleh mesin-mesin sehingga bersifat padat modal dan hemat tenaga kerja. Berdampak pada munculnya pengangguran.

INDUSTRIALISASI DI INDONESIA

Revolusi Hijau ini menyebabkan upaya untuk melakukan modernisasi yang berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan adanya pemikiran ekonomi rasional.Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme.Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibagun masyarakat dari suatu pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses perjalanan panjang penemuan di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan dalam masyarakat.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan industrialisasi adalah :

– Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk memperlancar arus komunikasi antarwilayah di Nusantara.

– Mengembangkan industri pertanian

– Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan pesat.

– Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya yang dikelola olrh PT.PAL Indonesia.

– Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang kemudian berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia.

– Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan, dan Batam.

– Sejak tahun 1985 pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang industri dan investasi.

Industrialisasi di Indonesia ditandai oleh :

Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.

Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri.
Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku yang baru yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di kawasan industri.

Menigkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan, sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.

Dampak positif industrialisasi adalah tercapainya efisiensi dan efektifitas kerja.

Dampak negatif dari industrialisasi adalah Munculnya kesenjangan sosial dan ekonomi yang ditandai oleh kemiskinan serta Munculnya patologi sosial (penyakit sosial) seperti kenakalan remaja dan kriminalitas.

laporan biologi PENGARUH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

PENGARUH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1   LATAR BELAKANG

 

Beraneka ragam unsur dapat ditemukan dalam tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang ditemukan di dalam tubuh tumbuhan malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni tumbuhan.

            Diantara unsur-unsur yang mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman, ada suatu hal yang paling penting, yaitu air. Air merupakan unsure utama dalam pertumbuhan tanaman. Tanpa air, tumbuhan tidak akan bisa bertahan hidup. Oleh sebab itu, kami ingin mengetahui dampak macam-macam air terhadap pertumbuhan tanaman.

 

1.2   RUMUSAN MASALAH

 

  1. Apa pengaruh air ledeng terhadap pertumbuhan kacang hijau?
  2. Apa pengaruh  air garam terhadap pertumbuhan kacang hijau?
  3. Apa pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan kacang hijau?
  4. Apa pengaruh air detergen terhadap pertumbuhan kacang hijau?

1.3   TUJUAN PRAKTIKUM

 

Untuk mengetahui pengaruh air ledeng, air garam, air cucian beras, dan air detergen terhadap pertumbuhan kacang hijau

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN TEORI

 

2.1 KAJIAN TEORI

 

Tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis. Namun, untuk mensintesis bahan organik, tumbuhan juga memerlukan bahan mentah dalam bentuk bahan-bahan anorganik seperti karbondioksida, air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion anorganik dalam tanah.

Di samping karbondioksida dan air, tumbuhan masih memerlukan zat-zat lain. Misalnya, untuk pembentukan protein dan asam nukleat tumbuhan memerlukan nitrogen dan fosfor. Magnesium diperlukan utnuk pembentukan molekul chlorophyl. Sejumlah unsur lainnya diperluksan oleh setiap tumbuhan. Semua unsur ini diperoleh tumbuhan dari air tanah dalam bentuk kimia larutan senyawa. Oleh karena mineral terus menerus dipakai untuk aktivitas sintesis dalam metabolisme suatu tumbuhan, maka mineral dalam rambut akar konsentrasinya lebih rendah daripada konsentrasi mineral dalam air di sekelilingnya. Oleh sebab itu biasanya mineral masuk ke dalam rambut akar secara difusi.

                Ada dua kriteria utama untuk menentukan esensial atau tidaknya suatu unsur dalam tumbuhan. Pertama, suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan tidak mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut. Kedua, suatu unsur adalah esensial jika unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan  itu.

                        Suatu unsur kimia tertentu dianggap sebagai suatu nutrien esensial jika nutrien tersebut diperlukan agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dari suatu biji dan menyelesaikan siklus kehidupannya. Unsur yang diperlukan oelh tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar disebut makronutrien. Terdapat sembilan makronutrien, yang meliputi enam unsur penyususn utama senyawa organik : karbon, oksigen, hidrogen, sulfur dan fosfor. Tiga makronutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan magnesium. Unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit disebut mikronutrien. Kedelapan mikronutrien tersebut adalah besi, klorida, tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron, dan nikel.

                                Disamping unsur esensial ini beberapa spesies membutuhkan unsur lain, selama bertahun- tahun terbukti bahan natrium dibutuhkan paling tidak menguntungkan spesies padang pasir seperti Atriplek vesicaria. Pada tahun 1945 Harmer dan Benne menyusun spesies tumbuhan kedalam beberapa kelompok berdasarkan tanggapannya terhadap natrium yang diberikan bersama kalium, dalam jumlah cukup atau tidak cukup. Jelas dari hasilya bahwa kalium dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh semua spesies, dan tidak dapat digantikan oleh natrium, tapi tidak terbukti bahwa natrium adalah unsur esensial. Peran utamanya adalah menggantikan sebagian kalium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum.

Natrium bukanlah termasuk mikrohara dan bukan juga termasuk unsur esensial, tetapi apabila natrium itu berada dalam jumlah yang sedikit maka dapat dikatakan sebagai unsur esensial bagi tumbuhan. Diketahui bahwa bagian yang paling aktif dalam penyerapan garam bukan bagian rambut akar pada tanaman tersebut melainkan darah perpanjangan sel tepatnya dibagian ujung akar. Dimana agar garam – garam mineral dapat diagkut dengan mudah ke sistem pucuk maka ion diserap oleh akar dari larutan tanah yang mana itu harus melintasi kotek dan xylem dahulu.

Terdapat sejumlah unsur lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, walaupun tidak dapat dikategorikan ke dalam unsur esensial. Unsur ini diketahui berfungsi secara parsial sebagai suatu unsur esensial dalam tanaman dan disebut unsur benefesial. Marscher mengusulkan unsur-unsur yang termasuk dalam kelompok ini antara lain: Na, Si, Co, Ni, Se (selenium), dan Al (aluminium). Sementara itu, Basiouny mengusulkan Vanadium (V).

 

2.2  HIPOTESIS

                Adanya Pengaruh air ledeng, air beras, air garam, dan air detergen terhadap pertumbuhan kacang hijau.

 

2.3 VARIABEL

– Bebas                 : Air

– Terkait               : Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

– Kontrol              : Cahaya, Suhu, Tanah, dll

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

        ALAT

  • Kacang Hijau
  • Kapas
  • Tanah
  • Pot Kecil
  • Mistar Pengukur

BAHAN

  • Kacang Hijau yang telah direndam selama 1 malam
  • Air ledeng
  • Air garam
  • Air beras
  • Air detergen

 

3.2  CARA KERJA

1. Siapkan 4 buah pot kecil yang masing-masing telah diisi dengan kapas basah

2. Letakkan biji kacang hijau di atas masing-masing kapas

3. Jika tunas sudah mulai tumbuh, pindahkan biji kacang hijau tersebut ke  dalam pot yang berisi tanah

4. Beri tanda masing-masing pot dengan huruf A, B, C, dan D

5. masing-masing pot di siram satu kali sehari dengan rincian, pot A disiram dengan air ledeng, pot B di siram dengan air garam, pot C di siram dengan air beras, dan pot D di siram dengan air detergen

6. Lakukan pengamatan selama 3 hari

7. lakukan pengukuran panjang batang tanaman kacang hijau setiap hari

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

 

4.1   HASIL PENGAMATAN

 

Kode Pot

Tinggi awal Tunas

Hari ke-1

Selisih

Hari Ke-2

Selisih

Hari Ke-3

Selisih

Rata-rata

A

3 Cm

7,5 Cm

4,5

9,5 Cm

2

12,6 cm

3,1

9,86

B

2 Cm

2 Cm

0

2 Cm

0

MATI

1,33

C

4 Cm

5,5 Cm

1,5

7 Cm

1,5

8,7 Cm

1,7

21,2

D

2 Cm

2 Cm

0

2,2 Cm

0,2

MATI

1,4

 

4.2   GRAFIK TINGGI TANAMAN

 

 

 

 

 

 

4.3   PEMBAHASAN

 

      Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakuka terhadap kacang hijau yang disirami dengan berbagai macam jenis air, dapat di ketahui bahwa tiap jenis air yang berbeda, akan berbeda pula pengaruhnya terhadap tumbuhan. Hal ini terlihat jelas pada tinggi batang  yang berbeda-beda tiap jenis airnya.

  1. Air ledeng

Dari hasil pengamatan ini, dapat diketahui bahwa air ledenglah yang sangat baik untuk pertumbuhan kacang hijau. Karena dapat diketahui bahwa air Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen untuk membantu pertumbuhan biji kacang hiaju.

 

  1. Air garam

Dari hasil pengamatan ini, diketahui bahwa biji kacang hijau yang di sirami dengan air garam setiap harinya, tidak mengalami pertumbuhan sama sekali. Hal ini di sebabkan karena unsure NaCl yang ada di garam, bercampur dengan air sehingga ketika di sirami ke biji kacang hijau, kandungan hydrogen dan oksigen yang berada di dalam air akan bercampur dengan Nacl, sehingga air garam tersebut di dominasi oleh NaCl dan kadar oksigen dan hydrogennya pun akan semakin sedikit. Kemudian air garam tersebut terserap ke dalam tanaman kacang hijau sehingga menghambat pertumbuhannya.

  1. Air beras

Dari hasil percobaan yang dilakukan, terbuktu air beras juga berpengaruh terhadap tumbuhnya biji kacang hijau. Berbeda dari air garam dan air detergen, kacang hijau yang di sirami air beras setiap harinya bisa tumbuh walaupun tingginya masih lebih rendah di bandingkan tanaman yang disirami air ledeng. Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju  ini di karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan  Akar

  1. Air detergen

Setelah melakukan percobaan diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa air detergen juga menghambat pertumbuhan kacang hijau. Sama seperti air garam, air detergen mengandung senyawa-senyawa kimia yang meresap ke dalam tumbuhan sehingga biji kacang hijau tidak mengalami pertumbuhan. Detergen mengandung Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat, penstabil, enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandung detergen dibuang ke dalam tanah, maka kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. sehingga tanaman yang disirami dengan air kacang hijau pun akan mati.

 

BAB V

PENUTUP

 

5.1  KESIMPULAN

  • Semua Makhluk hidup membutuhkan air
  • Suatu kandungan/unsur yang yang berbeda di dalam air, akan berdampak beda pula terhadap pertumbuhan tanaman
  • Suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan itu tidak mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut dan jika unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan  itu.

 

5.2 SARAN

                Berdasarkan pengalaman dari percobaan yang kami lakukan, bahwa hendaknya kita tidak sembarangan dalam memberikan air kepada tanaman-tanaman, karena tanaman pun sama halnya seperti manusia yang akan keracunan bila di beri sembarang makanan. Maka dari itu marilah kita saling menjaga baik sesama manusia maupun sesame makhluk hidup

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi jilid II edisi ke lima. Erlanga. Jakarta

Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.

Loveless, R.A. 1987. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik, Gramedia Jakarta

Salisbury, FB., Ross, CW., 1995 . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB. Bandung

Soemarwoto, I., Gandjar, I., Guharja, E., Nasution, AH., Soemartono, SS., Soemadikarta, LK., 1981. Biologi Umum II. Gramedia. Jakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

laporan fisika MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT PENGHANTAR BERARUS LISTRIK

MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT PENGHANTAR BERARUS LISTRIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Magnet berasal dari kata magnesia, yaitu sebuah nama kota kuno yang sekarang bernama Manisa di wilayah barat Turki, dimana sekitar 2500 tahun lalu kota ini telah ditemukan batu-batuan yang dapat menarik partikel-partikel besi. Sekarang kita mengenal berbagai magnet buatan, baik yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara.

Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut medan magnetic, yaitu suatu ruang disekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetic. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek kemagnetan paling kuat di bandingkan bgian magnet lainnya. Bentuk medan magnet dapat diamati dengan menabuurkan serbuk besi secara merata di atas karton yang bagian bawahnya diberi sebuah magnet batang. Sedangkan arah medan magnet didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara megnet jarum ketika ditempatkan di sekitar magnet. Dengan demikian, secara sederhana medan magnetic dapat dinyatakan dengan garis-garis khayal yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan yang disebut garis-garis medan magnetic atau garis-garis gaya magnetic. Medan magnetic selain ditimbulkan oleh arus listrik dalam suatu penghantar baik pada penghantar lurus, penghantar melingkar, maupun pada kumparan.

1.2   Tujuan Praktikum

Mengamati keadaan jarum kompas di sekitar kawat berarus listrik

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN TEORI

 

2.1 Kajian Teori

                Pada tahun 1820, seorang ilmuwan Denmark bernama Hans Christian Oersted telah mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan ketika melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa jarum kompas dibelokkan oleh arus listrik. Kemudian hasil ini ditindaklanjuti oleh Jean Baptiste Biot, Felix Savart, dan Andre Marie Ampere. Oleh karena itu pada bagian ini kita akan menerapkan hukum Biot-Savart dan hukum ampere untuk menentukan kuat medan magnetic atau induksi magnetic di sekitar arus listrik.

Biot dan Savart adalah orang pertama yang menyelidiki besar induksi magnetic yang ditimbulkan oleh penghantar  berarus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi induksi magnetic dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut αterhadap elemen penghantar dl yang dialiri arus I

Metode lain untuk menghitung induksi magnetic yang dihasilkan oleh arus listrik adalah dengan menggunakan hukum ampere. Hukum ampere ini akan sangat berguna apabila diterapkan untuk menghitung induksi magnetic pada penghantar yang memiliki tingkat simetri tinggi dan induksi magnetiknya homogeny, misalnya pada penghantar lurus yang panjang dan pada teroida. Secara umum perhitungan induksi magnetic akan dilakukan dengan menggunakan hukum Bio-Savart, dan sebagai perbandingan juga akan digunakan hukum ampere.

Besar induksi magnetic yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus dapat diperoleh dari hukum Biot-Savart maupun hukum ampere, sedangkan arah induksi magnetic ditentukan berasarkan kaidah tangan kanan.

 

 

 

 

BAB III

METODE

 

3.1 Alat dan Bahan

kompas kecil

– Kawat Kumparan

– Kamera

– Baterai

– Kabel

3.2 Cara Kerja

 1. Susunlah rangkaian seperti gambar

 

 

 

 

2. Difoto

3. Hibungkan baterainya

4. Difoto

5. Balik baterinya

6. Difoto

7. buat kesimpulan

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

 

  1. Susunan rangkaian

 

 

 

Pada tahap ini, rangkaian telah di pasangi baterai berjumlah 4 buah, dimana kutub negative berada di sebalah kanan dan kutub positif berada di sebelah kiri

 

 

 

Pada tahap ini, rangkaian mulai disusun sebagaimana susunan yang telah ditetapkan

 

 

Pada tahap ini, kawat kumparan telah di pasang pada paku yang telah di tancapkan, dan kabelnya pun telah disambungkan dengan kawat kumparannya.

 

 

 

Pada tahap ini, kompas sudah berada di tempatnya dan siap dialiri arus listrik melalui kabel yang telah dihunungkan dengan baterai dan kawatkumparan

 

 

 

Ini adalah gambar dimana kompas masih dalam keadaan normal dan di sekitarnya belum dialiri arus listrik

 

 

 

Model ini adalah dimana kabel telah dihubungkan dengan arus listrik dari baterai, yang dimana, sebelah kanan adalah kutub negative baterai, sedangkan sebelah kiri adalah kutub positive baterai

 

 

 

Dari pemberian arus listrik disekitar kompas, ditunjukkan bahwa arah kompas menyimpang akibat adanya arus listrik

 

 

 

Ini adalah tahap dimana arus listriknya di putar, dengan membalikkan posisi baterai, dari posisi awal kutub negative sebelah kanan dan positive sebelah kiri, menjadi kutb positive sebelah kanan dan kutub negative sebelah kiri

 

 

 

Setelah arah beterai di balik, hasilnya adalah arah kompas berbanding terbalik atau berlawanan arah  dari arah kompas sebelum baterainya di balik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

KESIMPULAN

 

5.1 Kesimpulan

 

–          Percobaan diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan yang ditandai dengan menyimpangnya jarum kompas akibat arus listrik.

–          Bergesernya arah kompas dipengaruhi oleh arus listrik dan arah arus listriknya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

kimia golongan IA – VIIIA (Senyawa, Sifat kimia, Cara Pembuatan, Warna Nyala, Manfaat)

Gol

Senyawa

Sifat kimia

Cara Pembuatan

Warna Nyala

Manfaat

I A

Li (litium)

 

–    Bilangan oksidasi  1(oksida basa kuat)

–    Elektronegativitas 0,98 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 520,2 kJ·mol−1 ke-2: 7298,1 kJ·mol−1 ke-3: 11815,0 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 145 pm

–    Jari-jari atom (terhitung) 167 pm

–    Jari-jari kovalen 134 pm

–    Jari-jari van der Waals 182 pm

 

Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl2 diperoleh di anoda.

 

Merah

 

 

–   Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam

–   Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal selam

–   Digunakan pada pembuatan bom hydrogen

I A

Na (Natrium)

 

Pembuatan Logam Natrium ( Na )Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan) NaCl yang dicampur CaCl2 yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi sekitar 500 C. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logan Na ini disebut sel Down.

Kuning

  • Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
  • Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
  • Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)
  • Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
  • Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN (natrium sianida)
  • Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

I A

K (kalium)

 

–   Bilangan oksidasi 1
(oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 0.82 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 418.8 kJ·mol−1 ke-2: 3052 kJ·mol−1 ke-3: 4420 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 227 pm

–   Jari-jari kovalen 203±12 pm

–    Jari-jari van der Waals 275 pm

  •  elektrolisis lelehan KOH
  • elektrolisis lelehan KCN
  • reduksi garam kloridanya
  • reduksi KCl dengan natrium

 

 

 

 

 

 

 

 

pink

–    Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan peledak, petasan dan pengawetan daging

–    Kalium Karbonat (K2CO3) digunakan dalam pembuatan kaca dan sabun

–    Kalium hydrogen tartrat (KHC4H4O6) yang dikenal dengan krim tartar digunakan sebagai pengembang kue dan sebagai obat

I A

 

 

Rb (rubidium)

–    Bilangan oksidasi 1
(oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 0.82 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 403 kJ·mol−1 ke-2: 2632.1 kJ·mol−1 ke-3: 3859.4 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 248 pm

–   Jari-jari kovalen 220±9 pm

–   Jari-jari van der Waals 303 pm

 Logam Rb dibuat dengan cara mereduksi lelehan halide garamnya dengan logam Na.

merah

–  Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia

–  Digunakan sebagai sel fotolistrik

–   Sifat radioaktif rubidium -87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan unsure batuan atau benda-benda lainnya)

I A

Cs (cesium)

–   Bilangan oksidasi 1
(oksida
basa kuat)

–   Elektronegativitas 0.79 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 375.7 kJ·mol−1 ke-2: 2234.3 kJ·mol−1 ke-3: 3400 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 265 pm

–   Jari-jari kovalen 244±11 pm

–   Jari-jari van der Waals343 pm

 Logam Cs dibuat dengan cara mereduksi lelehan halide garamnya dengan logam Na.

biru

– Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa

– Karena muda memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan sebagai keping katoda photosensitive pada sel fotolistrik

II A

Be (berilium)

–   Bilangan oksidasi 2, 1
(oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 1.57 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 899.5 kJ·mol−1 ke-2: 1757.1 kJ·mol−1 ke-3: 14848.7 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 112 pm

–   Jari-jari kovalen 96±3 pm

–   Jari-jari van der Waals 153 pm

–    Be dibuat dengan memanaskan BeF2

–    menggunakan Mg pada suhu 300˚C.

 

–    BeF2(s) + Mg (l ) → Be(s) +  MgFe(s)

 

–    Elektrolisis campuran lelehan BeCl2dan NaCl

 

–    Isolasi berelium dibuat dengan pemanggangan mineral beryl dengan sodiumhexafluorosilicate, Na2SiF6, pada suhu 700°C menghasilkan berelium flouridayang larut dalam air, kemudian diendapkan sebagai hidroksidanya Be(OH)2dengan pengaturan pH hingga 12.

 

Putih

• Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium.

• Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.

II A

Mg (magnesium)

–   Bilangan oksidasi 2, 1
(oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 1.31 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 737.7 kJ·mol−1 ke-2: 1450.7 kJ·mol−1 ke-3: 7732.7 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 160 pm

–   Jari-jari kovalen 141±7 pm

–   Jari-jari van der Waals 173 pm

Dari MgCl2

 Ion yang berasal dari air laut ditambahkan kapur sehingga membentuk 

Mg2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 + Ca2 + Mg(OH)2

dipisahkan dari air dengan cara disaring. Lalu ditambah HCl dankemudian dielektrolisis hingga diperoleh logam Mg dengan kemurnian 99,9% Mg(OH)2  +  2HCl → MgCl2 + 2H2O

putih

Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam campur. Paduan magnesiumdengan aluminium, yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan ,resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat tebang, rudal bak truk, serta berbagai peralatan lainya. Olehkarena reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu.Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itudigunakan untuk membuat kembang api

II A

Ca (kalsium)

–   Bilangan oksidasi +2, +1
(oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 1,00 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 589,8 kJ·mol−1 ke-2: 1145,4 kJ·mol−1 ke-3: 4912,4 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 180 pm

–   Jari-jari atom (terhitung) 194 pm

–   Jari-jari kovalen 174 pm

–       Kalsium ini hanya dibuat dalam skala kecil dan diperoleh dari hasil reduksi halidanya dengan logam Na

–       Dalam skala kecil kalsium dapat dibuat melalui reduksi dari CaO dengan alumunium

merah

anti beku, larutan pendingin, pemadam kebakaran, pengawet kayu, membuates, lem, semen, pabrik tahan api, penggumpal karet, pembuat mortar, plester pendingain,farmasi.

II A

Sr (stronsium)

–   Bilangan oksidasi 2, 1 (oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 0.95 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 549.5 kJ·mol−1 ke-2: 1064.2 kJ·mol−1 ke-3: 4138 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 215 pm

–   Jari-jari kovalen 195±10 pm

–   Jari-jari van der Waals 249 pm

–    Stronsium dibuat dengan cara mereduksi oksidanya

–    Isolasi, secara komersial dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan strontium chloride, SrCl2. Sr juga dapat diisolasi dari reduksi SrO dengan Alumunium

 

jingga

Kegunaan terbesar strontium pada saat ini adalah dalam produksi gelas kaca untuk tabung TV bewarna. Strontium juga digunakan dalam memproduksi magnet ferrite dan dalam penyulingan seng. Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk aplikasi optik karena memiliki indeks pantul yang tinggi dan dispersi optik yang lebih besar daripada berlian. Senyawa tidak ditemukan secara alami di alam dan telah digunakan sebagai batu permata, tetapi sangat lunak.

II A

Ba (barium)

–   Bilangan oksidasi +2
(oksida basa kuat)

–   Elektronegativitas 0.89 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 502.9 kJ·mol−1 ke-2: 965.2 kJ·mol−1 ke-3: 3600 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 222 pm

–   Jari-jari kovalen 215±11 pm

–    Jari-jari van der Waals 268 pm

–       Barium dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan barium klorida

–       Barium juga dapat diperoleh dari reduksi BaO dengan Al

kuning-hijau

Pembuat kertas foto, pengisi untuk karet, untuk diagnosa dengan sinar Xdipakai barium sulfat extra pure

III A

B (boron)

–   Bilangan oksidasi 3, 2, 1
(sedikit oksida asam)

–   Elektronegativitas 2.04 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 800.6 kJ·mol−1 ke-2: 2427.1 kJ·mol−1 ke-3: 3659.7 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 90 pm

–   Jari-jari kovalen 84±3 pm

–   Jari-jari van der Waals 192 pm

Boron tidak terlalu banyak di produksi di labolatorium karena telah dapat diperoleh secara komersial. Secara umum, boron berasal dari tourmaline, borax dan kertine. Unsure ini susah diperoleh dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi dan sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98 % sebagai bubuk amorf dengan reduksi B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan larutan NaOH, HCL, dan HF

Hijau terang kadang kekuningan

Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.
Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach).
Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.

III A

Al (aluminium)

–   Bilangan oksidasi 3, 2[1], 1[2]
(oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 1.61 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 577.5 kJ·mol−1 ke-2: 1816.7 kJ·mol−1 ke-3: 2744.8 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 143 pm

–   Jari-jari kovalen 121±4 pm

–   Jari-jari van der Waals 184 pm

Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2.

Proses Pemurnian AluminiumPengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan melalui Proses pemurnian dengan metode Bayer. Proses Bayer adalah sarana industri utama bauksit pemurnian untuk menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling penting dari aluminium, berisi alumina hanya 30-54 %, Al2O3, sisanya menjadi campuran dari silika (SiO2), oksida besi (Fe2O3), dan titanium dioksida (TiO2) dan. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),

putih

Bahan pembuatan pesawat terbang, pembangunan perumahan, industri makanan, otomotif, bahan baku industri, membuat termit, tawas, dll

III A

Ga (gallium)

–   Bilangan oksidasi 3, 2, 1
(oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 1.81 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 578.8 kJ·mol−1 ke-2: 1979.3 kJ·mol−1 ke-3: 2963 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 135 pm

–   Jari-jari kovalen 122±3 pm

–   Jari-jari van der Waals 187 pm

Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.

 

merah

Galium membasahi gelas atau porselen dan membentuk kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak digunakan sebagai bahan doping untuk semikonduktor dan transistor.

Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.

III A

In (indium)

–   Bilangan oksidasi 3, 2, 1 (oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 1.78 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 558.3 kJ·mol−1 ke-2: 1820.7 kJ·mol−1 ke-3: 2704 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 167 pm

–   Jari-jari kovalen 142±5 pm

–   Jari-jari van der Waals 193 pm

Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik

jingga

  • Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor
  • Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
  • Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
  • Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.

 

III A

Ti (talium)

–   Bilangan oksidasi 3, 2, 1

(sedikit oksida basa)

–   Elektronegativitas 1.62 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 589.4 kJ·mol−1 ke-2: 1971 kJ·mol−1 ke-3: 2878 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 170 pm

–   Jari-jari kovalen 145±7 pm

–   Jari-jari van der Waals 196 pm

Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi

Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.

 

Hijau

Talium sulfat banyak digunakan sebagai pembasmi tikus dan semut karena ia tak berbau dan tidak memiliki rasa. Tapi senyawa ini telah dilarang kegunaannya di AS sejak tahun 1975. Konduktivitas talium sulfida berubah sesuai dengan eksposenya terhadap sinar infra merah. Kristal talium bromida-iodida telah digunakan sebagai bahan optik.

IV A

C (karbon)

–    Bilangan oksidasi 4, 3[4], 2, 1[5], 0, -1, -2, -3, -4[6]

–    Elektronegativitas 2.55 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1086.5 kJ·mol−1 ke-2: 2352.6 kJ·mol−1 ke-3: 4620.5 kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 77(sp³), 73(sp²), 69(sp) pm

–    Jari-jari van der Waals 170 pm

Karbon dapat dibuat dengan proses yang disebut dengan karbonisasi yakni pemanasan bahan yang mengandung karbon

 

Grafit 

(pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan lempung}, anodedalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit),

 Arang aktif 

(mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yangtidak baik dari suatu cairan atau larutan tertentu

 

IV A

Si (silikon)

–   Bilangan oksidasi 4, 3, 2, 1[1] -1, -2, -3, -4
(oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 1.90 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 786.5 kJ·mol−1 ke-2: 1577.1 kJ·mol−1 ke-3: 3231.6 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 111 pm

–   Jari-jari kovalen 111 pm

–   Jari-jari van der Waals 210 pm

Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).

 

 

digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai solar 

IV A

Ge (germanium)

–   Bilangan oksidasi 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, -4
(oksida amfoter)

–   Elektronegativitas 2.01 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 762 kJ·mol−1 ke-2: 1537.5 kJ·mol−1 ke-3: 3302.1 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 122 pm

–   Jari-jari kovalen 122 pm

–   Jari-jari van der Waals 211 pm

Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.

 

 

Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.

 

IV A

Sn (timah)

–   Bilangan oksidasi 4, 2, -4 (oksida ampfoter)

–   Elektronegativitas 1.96 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 708.6 kJ·mol−1 ke-2: 1411.8 kJ·mol−1 ke-3: 2943.0 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 140 pm

–   Jari-jari kovalen 139±4 pm

–   Jari-jari van der Waals 217 pm

Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis

biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.

 

 

Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

 

 IV A

Pb (timbal)

–   Bilangan oksidasi 4, 2 (oksida Amfoter)

–   Elektronegativitas 2.33 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 715.6 kJ·mol−1 ke-2: 1450.5 kJ·mol−1 ke-3: 3081.5 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 175 pm

–   Jari-jari kovalen 146±5 pm

–   Jari-jari van der Waals 202 pm

Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.

 

Putih keabu-abuan

  • Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
  • Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.
  • Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
  • Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.

 

V A

N (nitrogen)

–   Bilangan oksidasi 5, 4, 3, 2, 1, -1, -2, -3
(oksida asam kuat)

–   Elektronegativitas 3.04 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1402.3 kJ·mol−1 ke-2: 2856 kJ·mol−1 ke-3: 4578.1 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 71±1 pm

–   Jari-jari van der Waals 155 pm

Dalam laboratorium (memanaskan larutan yang mengandung garam amonium dan garam nitrit)

NH3 dibuat dengan cara Haber-Bosch (mereaksikan nitrogen dengan hidrogen):

 

 
 

N2(s)  +  H2(g) → 2NH3(s)

 

 

 

 

digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH

3

) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai bana pembeku dalam industri pengolahan makanan.

 

V A

P (fosforus)

–   Bilangan oksidasi 5, 4, 3, 2[1], 1[2], −1, −2, −3
(agak oksida asam)

–   Elektronegativitas 2.19 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1011.8 kJ·mol−1 ke-2: 1907 kJ·mol−1 ke-3: 2914.1 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 107±3 pm

–   Jari-jari van der Waals 180 pm

Fosfor dapat diperoleh melalui reaksi batuan fosfor dari batu bara dan pasir dalam suatu pembakaran listrik. Fosfor putih dibuat dari reduksi kalsium fosfat oleh karbon.. adapun reaksi yang terjadi :

2 Ca3(PO4)2 + 6 SiO2 + 10 C →  P4 + 6 CaSiO3 + 10 CO

 

Hijau pucat

Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,  kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

 

V A

As (arsen)

–   Bilangan oksidasi 5, 3, 2, 1,[2] -3
(sedikit oksida asam)

–   Elektronegativitas 2.18 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 947.0 kJ·mol−1 ke-2: 1798 kJ·mol−1 ke-3: 2735 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 119 pm

–   Jari-jari kovalen 119±4 pm

–   Jari-jari van der Waals 185 pm

Dalam proses isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang tepat dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai zat padat. isolasi arsen biasanya dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700°C.

 

 

biru

Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami.

As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric.

Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.

 

V A

Sb (antimon)

–   Bilangan oksidasi 5, 3, -3 Elektronegativitas 2.05 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 834 kJ·mol−1 ke-2: 1594.9 kJ·mol−1 ke-3: 2440 kJ·mol−1

–   Jari-jari atom 140 pm

–   Jari-jari kovalen 139±5 pm

–   Jari-jari van der Waals 206 pm

Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.Kadang-kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.Bijih utama antimony (stibium) yaitu stibnite Sb2S3 yang banyak dijumpai dijumpai di Mexico, Bolivia, Afrika Selatan dan Cina. Dijumpai juga valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai stibium putih.antimonlogamadalah logamyang sangatrapuhdaritekstur, bersisik kristal.Unsure ini mempunyai warnaputih kebiruandan memilikikilaumetalik.Hal ini tidakbereaksi denganudara padasuhu kamar, tapimembakarcemerlangketika dipanaskandengan pembentukanasapputih.Ini adalahkonduktorpanas yang burukdan listrik.

 

 

Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang diproduksi.Senyawa-senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida, natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, cat keramik, gelas dan pot.

 

V A

Bi (bismut)

–    Bilangan oksidasi 3, 5
(sedikit oksida asam)

–    Elektronegativitas 2.02 (skala Pauling)

–     Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 703 kJ·mol−1 ke-2: 1610 kJ·mol−1 ke-3: 2466 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 156 pm

–    Jari-jari kovalen 148±4 pm

Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari padaemas.Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama.Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnyamisalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance) dandalam bijih tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih denganproses yang sederhana yaitu dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3kemudian direduksi dengan karbon atau dengan H2. Bismut yang terdapat dalamsenyawanya dengan tingkat oksidasi +3 dan +5.Senyawa bismuth dengan tingkatoksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat oksidator kuat.Semua garam bismuth (III) halide dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai garam.Seperti halnya padatimah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V).

 

 

Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.

Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi oleh US Naval Surface Weapons Center.

Bismut digunakan dalam produksi besi lunak

 

VI A

O (oksigen)

–    Bilangan oksidasi 2, 1, −1,

–    Elektronegativitas 3.44 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1313.9 kJ·mol−1 ke-2: 3388.3 kJ·mol−1 ke-3: 5300.5 kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 66±2 pm

–     Jari-jari van der Waals 152 pm

Oksigen dibuat secara industri dengan cara sulingan bertingkat udara cair dan elektrolisis air. Di laboratorium, oksigen diperoleh dengan pemanasan campuran MnO2 dan H2SO, pemanasan HgO, pemanasan KCl3, atau pemanasan peroksida.

 

 

Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket

VI A

S (belerang)

–    Bilangan oksidasi 6, 5, 4, 3, 2, 1, -1, -2
(oksida asam kuat)

–    Elektronegativitas 2.58 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 999.6 kJ·mol−1 ke-2: 2252 kJ·mol−1 ke-3: 3357 kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 105±3 pm

–    Jari-jari van der Waals 180 pm

  1. Cara sisilia

Cara ini digunakan untuk memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah. Batu yang mengandung belerang. Caranya, batuan dipanaskan hingga belerang melebur dan terpisah dari batuan, selanjutnya belerang dimurnikan dengan cara sublimasi.

  1. Cara frasch

Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di bawah tanah / laut dengan air panas, lalu mamompanya ke atas permukaan bumi. Untuk maksud itu digunakan 3 pipa konsentris 6”, 3”, dan 1”. Air panas (325oC) dipompakan ke dalam batuan S melalui bagian pipa 6”, sehingga S akan meleleh (235oF). Lelehan S yang lebih berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara pipa 3” dan 1”, dan dengan tekanan udara yang dipompakan melalui pipa 1”, air yang bercampur dengan S akan naik ke atas sebagai “crude S”, untuk kemudian diolah menjadi “crude bright” atau “refined S”.

 

 

Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.  Belerang merupakan insultor yang baik.

VI A

Se (selenium)

–    Bilangan oksidasi 6, 4, 2, 1,[1] -2
(strongly acidic oxide)

–    Elektronegativitas 2.55 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 941.0 kJ·mol−1 ke-2: 2045 kJ·mol−1 ke-3: 2973.7 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 120 pm

–    Jari-jari kovalen 120±4 pm

–     Jari-jari van der Waals 190 pm

Native selenium adalah mineral langka, yang biasanya tidak membentuk kristal yang baik, tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular (rambut seperti). Isolasi selenium seringkali rumit oleh kehadiran senyawa lain dan elemen. Kebanyakan selenium elemental datang sebagai produk sampingan dari pemurnian tembaga atau menghasilkan asam sulfat.

 

Biru langit

Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

VI A

Te (tellurium)

–    Bilangan oksidasi 6, 5, 4, 2, -2
(sedikit oksida asam)

–    Elektronegativitas 2.1 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 869.3 kJ·mol−1 ke-2: 1790 kJ·mol−1 ke-3: 2698 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 140 pm

–    Jari-jari kovalen 138±4 pm

–    Jari-jari van der Waals 206 pm

Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.

 

Hijau pucat

membuat alloy dan sebagai fotokonduktor. Senyawa selenium dan telurium digunakan sebagai aditif untuk mengontrol warna kaca. Polonium jarang digunakan karena kelimpahannya sangat sedikit dan bersifat radioaktif.

 

VI A

Po (polonium)

–    Bilangan oksidasi 6, 4, 2, −2
(oksida amfoter)

–    Elektronegativitas 2.0 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 812.1 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 168 pm

–    Jari-jari kovalen 140±4 pm

–    Jari-jari van der Waals 197 pm

Meskipun dapat diproduksi melalui proses kimia dari bijih uranium atau mineral, bijih uranium mengandung kurang dari 0,1 mg polonium-210 per ton. Awalnya, polonium-210 diperoleh dari bijih bijih-bijih kaya uranium yang ditemukan di Bohemia, tetapi juga dapat diperoleh dari garam radium yang berisi sekitar 0,2 mg / gram radium. Meskipun sejumlah isotop polonium lainnya hadir dalam seri peluruhan alami, waktu paruhnya yang singkat menyebabkan isotop-isotop itu pada umumnya berada pada konsentrasi yang rendah.

 

Karena kebanyakan radiasi alfa dihentikan di sekitar bahan padat dan wadahnya, melepaskan energinya, polonium telah menarik perhatian untuk digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik ada satelit angkasa.

VII A

F (fluor)

–    Bilangan oksidasi −1
(oxidizes oxygen)

–    Elektronegativitas 3.98[9] (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1681.0[10] kJ·mol−1 ke-2: 3374.2[10] kJ·mol−1 ke-3: 6050.4[10] kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 60[11] pm

–    Jari-jari van der Waals 147[12] pm

Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour ini adalah unsure yang bebas dan sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan cara elektrolisis dari leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida (HF). Sedangkan untuk memperoleh fluor cair dapat dilakukan dengan cara melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah tabung logam atau karet yang dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat diperoleh dari pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai untuk mengelektrolitkan gas fluor.

 

Senyawa klorofluorokarbon atau yang lebih dikenal denagn nama Freon ini, berupa cair ataupun gas dan tidak berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan sebagai pendorong dalam produk penyemprot aerosol dan juga sering digunakan dalam pendingin pada lemari es atau pada AC. Namun sekarang ini penelitian membuktikan bahwa senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer, sehingga pengunaannya makin di kurangi.

VII A

Cl (klor)

–    Bilangan oksidasi ±1, 3, 5, 7
(oksida asam kuat)

–    Elektronegativitas 3,16 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1251,2 kJ·mol−1 ke-2: 2298 kJ·mol−1 ke-3: 3822 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 100 pm

–    Jari-jari atom (terhitung) 79 pm

–     Jari-jari kovalen 99 pm

–     Jari-jari van der Waals 175 pm

Secara komersil klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat dengan menggunakan elektroda inert dan menggunakan diafragma

 

Kuning muda

Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.

Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.

VII A

Br (bromin)

–    Bilangan oksidasi 7, 5, 4, 3, 1, -1
(oksida asam kuat)

–    Elektronegativitas 2.96 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 1139.9 kJ·mol−1 ke-2: 2103 kJ·mol−1 ke-3: 3470 kJ·mol−1

–    Jari-jari atom 120 pm

–    Jari-jari kovalen 120±3 pm

–     Jari-jari van der Waals 185 pm

Air laut mengandung ion bromida ( Br- ) denagn kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat diperoleh 3kilogram bromin ( Br2 ).
Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.
Cl2 + 2Br-à2Cl- + Br2
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesusai reaksi.
Br2 + H2O 2 H+ + Br- + BrO-
Untuk mencegah hidrolissi, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H+

Merah coklat

  • Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
  • Untuk pembuatan AgBr. 
  • Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida 

 

VII A

I (yodium)

–    Bilangan oksidasi 7, 5, 3, 1, -1
(oksida asam kuat)

–    Elektronegativitas 2.66 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 1008.4 kJ·mol−1 ke-2: 1845.9 kJ·mol−1 ke-3: 3180 kJ·mol−1

–     Jari-jari atom 140 pm

–    Jari-jari kovalen 139±3 pm

–     Jari-jari van der Waals 198 pm

Timbang dengan seksama sebanyak 12,90 gram Iodium ( I2 ) + 18,00 gram Kalium Iodida ( KI ) lalu larutkan dengan 200 ml air. Setelah semua Iodium larut, encerkan larutan dengan air tersebut menjadi 1000 ml larutan.

ungu

Mencegah penyakit gondok,sebagai obat antiseptic, mencegah kretinisme, Sebagai identifikasi dalam pengecatan gram mikroorganisme, Sebagai indikator adanya kandungan pati (sakarida) pada sampel makanan, Sebagai identifikasi adanya kandungan lemak/minyak pada sampel

VII A

At (astatin)

–    Bilangan oksidasi -1, +1, +3, +5, +7

–    Elektronegativitas 2.2 (skala Pauling)

–     Energi ionisasi pertama: 887.7±38.59 kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 150 pm

–    Jari-jari van der Waals 202 pm

Astain termasuk golongan halogen dan merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami melalui peluruhan uranium-235 and uranium-238 Atau dihasilkan dari integrasi torium dan uranium dengan menghasilkan neutron alamiah.

 

Isotop-isotop yang kurang stabil dari astatin tidak mempunyai aplikasi-aplikasi praktis dibanding studi ilmiah lain karena waktu hidupnya sangat pendek, tetapi isotop-isotop yang lebih berat mempunyai penggunaan-penggunaan medis. Astatine-211 adalah suatu emiter alfa dengan umur-paruh yang secara fisik 72 jam. Hal ini sudah dimanfaatkan penggunaannya di dalam radiasi therapy.

VIII A

He (helium)

–     Elektronegativitas no data (skala Pauling)

–     Energi ionisasi pertama: 2372.3 kJ·mol−1 ke-2: 5250.5 kJ·mol−1

–     Jari-jari kovalen 28 pm

–      Jari-jari van der Waals 140 pm

Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 0C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari gas alam.

 

Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi.

VIII A

Ne (neon)

–   Bilangan oksidasi no data

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 2080.7 kJ·mol−1 ke-2: 3952.3 kJ·mol−1 ke-3: 6122 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 58 pm

–   Jari-jari van der Waals 154 pm

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

 

Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.

VIII A

Ar (argon)

–   Bilangan oksidasi 0, +2
(rarely more than 0)

–   Elektronegativitas no data (skala Pauling)

–   Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1520.6 kJ·mol−1 ke-2: 2665.8 kJ·mol−1 ke-3: 3931 kJ·mol−1

–    Jari-jari kovalen 106±10 pm

–    Jari-jari van der Waals 188 pm

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

 

Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

VIII A

Kr (kripton)

–   Bilangan oksidasi 2

–   Elektronegativitas 3.00 (skala Pauling)

–   Energi ionisasi pertama: 1350.8 kJ·mol−1 ke-2: 2350.4 kJ·mol−1 ke-3: 3565 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 116±4 pm

–   Jari-jari van der Waals 202 pm

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

 

Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

VIII A

Xe (xenon)

–   Bilangan oksidasi 0, +1, +2, +4, +6, +8
(rarely more than 0)
(oksida asam lemah))

–   Elektronegativitas 2.6 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 1170.4 kJ·mol−1 ke-2: 2046.4 kJ·mol−1 ke-3: 3099.4 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 140±9 pm

–   Jari-jari van der Waals 216 pm

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

 

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

VIII A

Rn (radon)

–   Bilangan oksidasi 2

–   Elektronegativitas 2.2 (skala Pauling)

–    Energi ionisasi pertama: 1037 kJ·mol−1

–   Jari-jari kovalen 150 pm

–   Jari-jari van der Waals 220 pm

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).

 

Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.

 

 

 

 

 

 

 

AIR SADAH

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume dari CaCO3.

 

Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

 

  • Air Sadah Sementara

 

Ca(HCO3)2(aq)  → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

 

Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah :

 

  • Ø Air Sadah Tetap

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3(aq) atau K2CO3(aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Reaksi yang terjadi:

 

 
   

 

 

 

 

Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

 

laporan hasil praktikum persamaan kontinuitas dan kekelan massa

Kata Pengantar

 

                Tidak ada ucapan yang lebih utama, kecuali puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya jualah, kami dapat menyusun Laporan Ini dengan baik dan sempurna. Adapun pertanggung jawaban tulisan ini kami peroleh berdasarkan sumber-sumber terpercaya yang telah kami rinci di daftar pustaka (pada halaman belakang).

                Harapan kami dalam membuat makalah ini adalah, untuk membuat kita menyadari akan pentingnya mempelajari fisika, dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati kami mohon kepada seluruh pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun demi mencapai kesempurnaan dalam Laporan ini.

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                                                                Penulis

 

Daftar isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… iv

Daftar  isi …………………………………………………………………………………… v

 

BAB I     PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang ……………………………………………………………………………………….. 1

1.2   Tujuan praktikum   …………………………………………………………………………………. 1                                                                                                                                                     

BAB II    KAJIAN TEORI …………………………………………………………………………….. 2

BAB III  METODOLOGI PRAKTIKUM

  3.1  Waktu dan tempat praktikum …………………………………….…………….. 3

  3.2  Alat dan bahan  ………………………………………………………….………………. 3

  3.3  Prosedur kerja  ………………………………………………………….………………… 3

 BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN

                  4.1 Tabel hasil pengamatan ……………………………………………….……………… 4

                       4.2 Analisis data …………………………………………………………………….………..…… 4

                       4.3 Gambar hasil pengamatan ………………………………………………..…………… 5

BAB V     PENUTUP

                  5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….………… 8

                       5.2 Saran  …………………………………………………………………………………….….…… 8

Daftar pustaka ………………………………………………………………….…… 9

v

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

          Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai(Applied Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanika fluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairan dan gas), adapun Hidrolika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak atau mengalir.

          Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontinuitas bila terkena tegangan geser walaupun relatif kecil. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan dan jika dibagi dengan luas permukaan tersebut menjadi tegangan geser rata-rata pada permukaan itu. benda yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja terhadapnya.

 Debit aliran fluida dipengaruhi oleh tahanan yang tergantung pada:

  1. Panjang pipa
  2. Diameter pipa
  3. Tekanan air

Fenomena fluida

  1. Kenapa kayu-kayu yang besar dan banyak lebih mudah diangkat dalam air?
  2. Mengapa balon gas bisa naik ke atas?
  3. Mengapa telur bisa mengapung dalam air garam sementara dalam air murni tenggelam?
  4. Kenapa serangga kecil bisa bergerak di atas air dan tidak tenggelam?

1.2 Tujuan praktikum

         Dapat menerapkan persamaan kontinuitas dan kekelan massa

 

1

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Teori Materi Fluida

     Fluida dinamis ditentukan dengan cara menjatuhkannya air dimistar dengan arah garis lurus . Garis lurus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lutus melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Garis arus disebut juga aliran berlapis (aliran laminar=laminar flow). Penentuan persamaan kontinuitas atau kekekalan massa dapat dilakukan dengan percobaan yang dilakukan melalui uji coba lubang kebocoran menggunakan pipa kobocoran.

       Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontinuitas bila terkena tegangan geser walaupun relatif kecil. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan dan jika dibagi dengan luas permukaan tersebut menjadi tegangan geser rata-rata pada permukaan itu.

        Kita dapat menentukan persamaan kontinuitas melalui cara debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Debit    atau  Q=

Keterangan:

  • V= volume (m3)
  • T= selang waktu (s)
  • Q= Debit (m3/s)

V = AL sedangkan L = vt

Maka, debit Q = Av

        Penurunan persamaan kontinuitas. Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida luas penampang selalu konstan.

A1 V1 = A2 V2 = A3 V3……=Konstan

Persamaan Debit konstan

Q1 = Q2 = Q3 =…..=Konstan

2

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan tempat praktikum

       Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 25 Mei 2012, pukul 14.00-15.30

WITA  bertempat  dilingkungan SMAN 9 KENDARI.

3.2  Alat dan bahan

         Alat:

  1. Tabung plastik
  2. Mistar
  3. Stopwatch/hp
  4. Ember

       5.  air secukupnya

3.3 Prosedur kerja

        Kegiatan awal:

  1. Ukurlah diameter tabung (Da)
  2. Catat pada tabel 1
  3. Ukurlah diameter lubang 1 (Db1)  dan lubang 2 (Db2) ; Db1=Db2=Db
  4. Catat pada tabel 1

         Kegiatan inti:

  1. Tuangkan air kedalam tabung secukupnya
  2. Ukurlah kedalaman  air sampai lubang 1 dan 2
  3. Catatlah pada tabel 2
  4. Bukalah penutup lubang 1 supaya air mengalir keluar dan on kan stopwatch secara bersamaan
  5. Tandai tempat jatuhnya air
  6. Catat waktu sampai air tidak mengalir pada tabel 2
  7. Ukurlah jarak jatuhnya air pada tabung
  8. Catat hasil pengukuran pada tabel
  9. Ulangi poin 1 sampai 8 untuk lubang 2

3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Tabel hasil pengamatan

 

Tabel 1

Tabung

Da

Db1=Db2

2

8,5 cm

1,5 cm=1,5cm

 

Tabel 2

 

Tabung

h1

h2

x1

x2

t1

t2

2

36

70,8

76

52,5

02.08

01.37

 

Dengan data diatas, kita bisa mendapatkan rumus :

 

  • X=     

       =     

       =    

       =    -6

  • V    =  

        =  

        = 

        =   10,95

  • h2    =  ½ . g . t2

         = ½ . 10 . 312

        = 

        = 69,31

  • A   = ¼ . 3,14 . 3,6

        = 2,828

4

  • V1    =  

         =   

         =  

         =  37,23

  • V2     =  

              =  

          = 

          =  37,14

  • Q = A1 . V1

         = 10,1736 x 38,4

         = 1390,665

  • Q2   =  A2 . V2

         = 10,1736 x 28,6

         = 290,965

  • A1   = ¼ .  . Db12

         = ¼ . 3,14 . (1,5)2

         = 1,766

 

4.2  Analisis data

 

 Analisa praktikum 1:

    

      Pada percobaan 1 kita sudah melihat pada tabel diatas bahwa pada lubang 1 lebih kecil dari pada lubang 2, itu karenakan tekanan air pada lubang 1 kecil sedangkan pada lubang 2 besar.

Menurut analisa kami lubang 2 lebih besar itu  dikarenakan bahwa tekanan air paling dalam semakin besar karna itu laju air yang keluar dari lubang pun semakin cepat, sebaliknya pada lubang 1 laju air tidak terlalu kuat Karena tekanan air dalam tabunh kecil.

 

5

Analisa praktikum 2:

   

       Pada percobaan 2 air tidak lagi mengalir melalui lubang 1 melainkan air mengalir pada lubang 2 dan tekanan air pada lubang 2 pun semakin kecil, dan hasil pun terlihat pada tabel diatas.

 

Gambar Hasil Pengamatan :

 

       Untuk meengetahui lebih jelas bagaimana praktikum ini dilakukan, lihat pada gambar

 

  1. a.    Pengukuran diameter tabung

 

 

  1. b.    Pengukuran Diameter Lubang

 

 

 

6

  1. c.    Pengisian Air

 

 

  1. d.    Jatuhnya air pada lubang pertama ditandai menggunakan batu

 

 

  1. e.    Jatuhnya air pada lubang kedua ditandai menggunakan batu

 

 

 

 

7

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

     

  1. Peristiwa pada percobaan ini juga memiliki hubungan terhadap persamaan kontinuitas yaitu tentang debit fluida. Dimana didefinisi debit fluida itu sendiri adalah merupakan besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui suatu penampang dan dalam satuan waktu tertentu. Dari definisi tersebut dapat diturunkan persamaan kontinuitas yang pada intinya adalah aliran air akan lebih deras pada bagian sempit. Hal ini juga akan mempengaruhi kelajuan dan waktu tumpahnya aliran air.
  2. Semakin dekat lubang dengan dasar maka semakin lama waktu yang diperlukan air untuk mengalir hingga tidak bisa mengalir lagi
  3. Jika kedua lubang dialirkan secara bersamaan maka arah jatuhnya air akan berbeda.

 

 5.2 Saran

      

    Dalam melaksanakan praktikum-praktikum seharusnya siswa dapat melaksankannya dengan cukup baik dan teliti sehingga memperoleh hasil data yang baik dan akurat dan siswa dapat memahami tujuan yang akan dicapai dalam praktek.

 

 

 

 

 

 

8

Daftar pustaka

 

Supiyanto. 2005. Fisika SMA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Tri widodo. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI. (BSE). Jakarta: pusbuk.

Yohanes surya dan P. Ananta, S. Fisika 2a untuk SMA. Klanen : PT Intan pariwara.

Yohanes surya dan P. Ananta, S. 1989. Fisika 2b untuk SMA. Klanen : PT Intan pariwara.

Setya Nurachmandani. 2006. Fisika 2 untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta : Grahadi

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

iv